Semakin malam kabut turun semakin tebal, awan bergerak cepat menutup laskar dengan angin yang berhembus begitu dingin dan juga mencubit. Pria bermarga Kim itu mengepalkan tangannya—Ia tidak boleh gegabah sebelum Jungkook terlepas dari pohon itu.
Taehyung melirik—Ada dua luka dan juga jejak darah pada bibir merah muda itu. Taehyung benar- benar akan menghabiskan Klan Im yang berisi vampir campuran itu karena telah menyakiti miliknya
"Kau seharusnya telah hidup abadi Tuan Kim—Tapi, kau mencintai tujuh kebajikanmu sendiri dan kehilangan kekuatanmu—"
Jungkook mendengarnya begitu jelas—ia meneteskan air matanya dengan isak tangis yang ditahan. Tubuhnya terasa begitu sakit begitu juga hatinya ketika mendengar hal itu. Taehyung terlalu banyak berkorban untuknya—Tidak masuk akal.
Pria itu menahan haus akan darah setiap berada didekatnya, menahan hawa nafsu Asmodeus ketika menyetuhnya—Dan kali ini, pria itu mengorbankan hidupnya untuk tidak membunuhnya. Kim Taehyung bodoh! Jeon Jungkook tidak ingin kehilangan Kim Taehyung, membuatnya menggelengkan kepalanya pelan.
"Tujuh kebajikan itu telah membunuhmu—Kau dengar itu manusia? Kau membunuh orang yang kau cintai!"
Jungkook menundukan pandangannya—Ia berusaha melepaskan tambang yang mengarah pada tubuhnya hingga terlihat goresan kecil dan meneteskan darah. Sangat manis membuat Taehyung merasakan kepalanya begitu pening.
"Berhenti bergerak—Percaya padaku"
Jungkook semakin bergerak cepat hingga tubuhnya semakin terluka. Jungkook kini berada dipohon pinus, ia melirik pada duplikatnya yang mengikuti gerakannya di pohon apel itu. Jungkook marah, ia harus segera melepaskan diri dan pergi hingga membuat Jungkook semakin terisak.
"Jeon Jungkook!"
Jungkook berhenti bergerak namun tidak dengan tangisannya yang kini semakin kencang—Ucapan pria diatas serigala itu terus berputar dalam benaknya. Seharusnya Taehyung membunuhnya dan hidup abadi—Bukannya mati seperti itu.
Jungkook teringat ketika Taeyung terus meminta maaf dan tak menjawab ketika Jungkook menginginkan Taheyung berada disisinya begitu lama. Jungkook marah pada dirinya sendiri, seharusnya Jungkook mengorbankan dirinya agar pria itu hidup abadi—Jungkook tidak mengetahui apapun.
Taehyung menghela nafasnya dan ia bergerak cepat kearah Jungkook yang berada di pohon pinus dengan tongkatnya yang bersiap menusuk tepat pada jantung disana. Tak bergerak—Jungkook itu terdiam dengan tangisannya yang semakin kencang dan berusaha untuk memukul tubuhnya.
"Tutup mata dan percayakan padaku, Kookie"
Jungkook menutup matanya dengan tangis yang tidak berhenti hingga Taehyung pun bergerak cepat kerarah Jungkook pada pohon apel dan langsung menusuk jantungnya penuh amarah, bahkan Taehyung memenggal kepalanya disana hingga werewolf yang kelaparan pun bergerak cepat.
Taehyung berlari kearah Jungkook yang berada di pohon pinus—Ia memotong tambang menggunakan tongkatnya dan menggendong Jungkook lalu berlari cepat kearah lain. Jungkook tidak pernah takut setiap kali Taehyung mengendus perpotongan lehernya hingga Taehyung mengetahuinya dengan mudah.
Jungkook terus memukul tubuh Taehyung dengan tangisannya yang tidak berhenti. Taehyung pun menurunkan tubuh Jungkook ketika para werewolf itu dengan rakus memakan tubuh vampir campuran disana—Sangat menjijikan dengan werewolf lain yang kini berubah menjadi manusia.
Taehyung bangkit sambil menghentakkan tongkatnya untuk membuang darah yang menetes begitu tajam—Namun, Taehyung tersentak ketika Jungkook memeluk kakinya membuat Taehyung kembali menekuk—
KAMU SEDANG MEMBACA
RENASCIDO
Romance"When your world become my world" Hanya ada dingin, duri dan sendu disini. Tak ada yang indah. Namun, dia datang, si manusia fana penakut. Hanya manusia fana itu yang menjadi keindahanku dan tak mungkin kubawa dalam dunaiku