Malam kini telah larut, gumpalan awan dibawah kaki pegunungan itu tampaknya mulai pergi tanda jika malam ini akan cerah. Angin pun mendayu begitu lembut dengan kabut yang menghilang mengikuti arah angin. Udara tidak terlalu dingin, mungkin karena ini adalah akhir musim semi.
Kelopak mata monolid itu mengerjap pelan didalam ruangan yang hanya disinari oleh empat lentera pada setiap sisi. Keadaan begitu tenang, hanya sesekali terdengar suara gesekan semak dari arah hutan disampingnya.
Pemuda itu tampak nyaman didalam balutan sellimut berbahan bulu, bewarna coklat dengan kasur lantai yang tebal. Mata itu perlahan terbuka memperlihatkan iris sehitam arang yang kini tampak sedikit kebingungan, entah kapan terakhir kali dirinya tertidur nyenyak.
Senyuman itu merekah setelah menyadari ada sosok yang memperhatikannya dengan tatapan lembut dan senyuman tipis sambil merengkuhnya erat, membuatnya tidur menyamping dan membalas pelukan itu. Ah, ia sangat menyukainya.
"Kau tidur cukup lama, Kookie" ucap pria berambut hitam dengan iris yang berbeda. Hal itu membuat Jungkook membulatkan matanya dan memundurkan sedikit tubuhnya untuk memastikan berapa lama ia tertidur. Namun, tak ada jam disekitarnya membuat Jungkook kembali melirik pada Taehyung.
"Jam berapa ini? Aku harus pulang?" ucap Jungkook yang mencoba untuk bangkit dengan cara bertumpu pada tubuh Kim Taehyung yang kini memilih untuk menjatuhkan tubuh Jungkook keatas kasur dan menguncinya membuat Jungkook kembali terlentang.
"Ini jam 11 malam—Untuk apa pulang"
Itu bukan pertanyaan, tapi sebuah pernyataan sarkas dengan Jungkook yang kembali membulatkan matanya dan menatap sekelilingnya yang memang cukup gelap dengan beberapa lentera yang menyala. Jungkook pun kembali menghempaskan tubuhnya pada kasur dan menatap Taehyung yang kini berada diatasnya.
"Kenapa tidak membangunkanku?" ucap Jungkook sedikit memelas walaupun sedikit tertawa. Taehyung hanya terkekeh kecil dan menjatuhkan tubuhnya keatas tubuh Jungkook dengan pandangan yang ia sembunyikan pada perpotongan leher itu.
"Karena aku sengaja agar kau tidak pulang" ucap Taehyung yang mengendus leher Jungkook dan mencium aroma darah yang begitu manis. Namun sepertinya, Jungkook malah tertawa dan menarik pelan rambut Taehyung.
"Jika Hyungie mengendusnya, hyungie akan semakin ingin memakanku" ucap Jungkook yang masih tertawa karena geli dengan Taehyung yang terkekeh dan memilih untuk mengecup perpotongan leher itu dan menatap Jungkook yang tampak baik- baik saja.
"Kau benar- benar tidak takut padaku rupanya" ucap Taehyung yang kini menggesekkan hidungnya pada hidung Jungkook membuat pemiliknya saling memejamkan mata dengan Jungkook yang memegang bahu Taehyung karena pria itu seperti akan menindihinya.
"Untuk apa aku takut padamu, hyungie—Kau mencintaiku—" ucap Jungkook begitu percaya diri dengan Taehyung yang membulatkan matanya tak percaya walaupun akhirnya pria vampir itu tertawa kecil.
"Benar—Aku mencintaimu" ucap Taehyung yang kemudian mengusap rambut Jungkook begitu lembut lalu mengusap wajahnya hingga pemiliknya pun terpejam nyaman. Jungkook menyentuh jemari itu hingga Taehyung kembali menggenggamnya.
"Hyungie? Vampir itu hidup sangat lama—Bagaimana mereka jatuh cinta?" ucap Jungkook membuat Taehyung tertawa kecil karena Jungkook bahkan memiliki pertanyaan ketika bangun dari tidurnya. Namun, Taehyung tak mengerti maksud pertanyaan itu membuatnya mengerutkan kening.
"Maksudku—Apa mereka tidak bosan hidup ratusan tahun dengan pasangan mereka? Maksudku, kekasihku sebelumnya memutuskan hubungan denganku karena bosan"
Jungkook berucap sedikit kesal diakhirnya dengan Taehyung yang tersenyum dan menatap Jungkook dengan tatapan penuh arti. Entahlah, Taehyung hanya ingin memotret setiap apa yang Jungkook lakukan dan menyimpan dengan baik dalam memorinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
RENASCIDO
Romance"When your world become my world" Hanya ada dingin, duri dan sendu disini. Tak ada yang indah. Namun, dia datang, si manusia fana penakut. Hanya manusia fana itu yang menjadi keindahanku dan tak mungkin kubawa dalam dunaiku