3. Nahdatul Aryanto

19 5 0
                                    

Jika kalian mendengar nama gadis ini mungkin awalnya kalian akan mengira bahwa seorang lelaki. Padahal nyatanya ia seorang perempuan biasa. Nahdatul Arianto, gadis yang kerap kali mendapat aksi pembulyan hanya karena namanya saja. Hingga suatu ketika ia membenci bahkan ingin memusnahkan orang yang sudah berbuat aksi buly.

Nada fikir mereka adalah orang orang tidak tahu bersyukur, sebab diberi kesempurnaan untuk saling melengkapi bukan mencela bahkan membully.

Menjadikan kemampuan atau kelebihan sebagai tempat sombong dan menjatuhkan mereka yang mempunyai kekurangan.

Tidak suka dan sangat amat benci, itulah perasaan Nada saat melihat aksi pembulyan.

Waktu itu, waktu dimana Nada sudah tidak tahan akan emosi yang sudah membuncah.

Gadis berwajah lugu tersebut harus menghilangkan satu nyawa sebab sudah membulynya. Katakanlah Nada ini kejam, namun Nada sendirilah sudah berusaha melawan rasa kejamnya, namun sayang untuk waktu itu semua terjadi begitu cepat.

"Woy cowok! Sini Lo!" Rio menjerit saat melihat Nada melintas didepanya.

Terlihat sepele memang, namun Nada sangat sensitif dengan hal hal yang berbau dengan pembuly. Akibat teriakannya beberapa siswa bahkan siswi sudah menahan tawa.

"Abis ngapain Lo dari kamar mandi? Abis nganu yah?" tanya Rio lancang.

"Lo goblok? kaya gitu aja tanya! otak dipake jangan buat punya punya doang, bangsat!" Nada berucap seakan tak takut.

Lalu ia menatap tajam mata Rio, tersirat rasa kebencian yang mendalam pada tatapan yang Nada berikan. Setelahnya ia berlalu tanpa menunggu respon lambat yang Rio berikan. Berkat tingkahnya Rio mengejar Nada, baiklah dia akan menumpahkan emosinya pada bocah tengil itu.

Nada membawa Rio ke dalam perpustakaan, ia yakin bahwa sekarang perpustakaan sedang sepi. Segera ia berlalu kearah pojok ruangan. Tempat strategis untuk melancarkan aksinya.

"Berani ya Lo natap gw kaya gitu! Punya mental Lo?" tanyanya yang sangat jelas sedang merendahkan.

"Sok-sokan ngomong sok iya banget Lo! Mau cari sensasi? Iya?"

"Ngaca, Lo atau gw yang suka cari sensasi?" pertanyaan nada mampu membuat Rio tercekat, "dasar sampah!" sambungnya penuh emosi.

Tanpa aba aba Rio menjambak kuat rambut Nada, awalnya nada hanya meringis menahan sakit. Namun saat ia rasa Rio tak kunjung melepaskan jambakanya, nada segera mengambil sebuah cutter di saku rokknya. Ia mengunakan benda tersebut untuk menyobek mulut Rio, dan tepat sasaran. Saat itu juga Rio menjerit kesakitan, melepaskan jambakanya pada rambut Nada dan memegang bagian mulutnya. Tersobek lebar, bahkan darah terus mengucur deras terlihat gigi Rio pun sudah banjir darah.

"Gimana? Lo suka sama permainan gw? Balesan yang setimpal buat mulut sampah kaya lo!" cerca Nada dengan tawa sinis.

Rio meneteskan air matanya, merasa sakit luar biasa di sekujur wajah, bukan hanya wajah tapi tubuhnya. Matanya sayu, lalu belum sempat berbicara Nada sudah kembali menusuk bagian perut Rio berulang kali. Baiklah, Rio merasa ia tidak ada kekuatan untuk memiliki kesadaran.

"Lemah!" desis nada meninggalkan Rio begitu saja, tentu dengan darah berlumur di pantai juga jangan lupa mulut sobek Rio.

"Selamat menikmati pembalasan dendam atas segala pembully-an yang udah pernah kamu lakuin!" kata terakhir yang masih Rio dengar sebelum merasakan semua gelap, dengan keadaan mengenaskan Nada yakin, Rio sudah mati detik itu juga.

Dan dapat dipastikan sekolah akan gelar dengan berita tiba tiba meninggalnya bocah tukang bully yang menyebalkan. Selamat tinggal Rio.

.
.
.

.
.
.
  .
   .
  .
.
.

1. Satu kata buat Nada cantik?


NADA CANTIK SIH, TAPI KOK SADIS BANGET SAMPE NYOBEK MULUT RIO:v

Holaaaa, gimana nihh? Ngebosenin apa makin penasaran? Huhuhuhu....

Di tunggu vote, komen, kritik, dan saran nya ya temen temen wkakak🤣

See you next part guys❤️

KILLING GAMETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang