tujuh

249 37 0
                                    

Waktunya untuk semua murid pulang. Dela yang telah menyelesaikan jadwal piket langsung keluar kelas.

Biasanya, sosok Soonyoung sudah ada disamping pintu kelas dan berdiri menunggunya selesai pelajaran. Namun kali ini tidak ada sosok lelaki manis itu disana.

Pikir Dela, mungkin Soonyoung hanya telat untuk menghampiri dirinya lalu mengajak ia pulang bersama. Ia pikir, ia perlu menunggu sebentar sampai sosok Kwon Soonyoung itu datang.

Namun nyatanya, hingga kelas benar-benar sepi, sosok yang ditunggui pun tak kunjung datang.

Ia ingin mencoba menghubungi Soonyoung, namun hp nya sudah keburu mati kehabisan daya. Ia juga lupa membawa charger atau powerbank.

“Kak Soonyoung emang gak ngajak gue balik bareng ya?”

Tapi biasanya, jika Soonyoung tidak bisa mengajak Dela pulang bersama, Soonyoung akan mengiriminya pesan terlebih dahulu.

Ah, tiba-tiba saja terlintas sebuah kata di pikirannya.

Emang gue siapanya Kak Soonyoung?

Kenyataannya, ia dan Soonyoung hanya sebatas teman antar kakak dan adik kelas.

Ia berpikir, mungkin Soonyoung sedang tak ingin memberinya tumpangan.

Dia malah jadi berpikiran negatif dan berprasangka yang tidak-tidak.

Ayo Del, jangan gitu. Positif thinking, mungkin Kak Soonyoung ada urusan penting.

Mau tidak mau, Dela harus berjalan ke halte bus dekat sekolah, dan menunggu bis yang searah dengan rumahnya, sendirian, dengan cuaca yang sedang terik ini.

Panas, seperti pikirannya.

He's My Precious | Kwon Soonyoung✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang