dua puluh tiga

215 30 0
                                    

“Sampeeee!”

Dino menghentikan motornya di parkiran sekolah yang sudah mulai terisi beberapa kendaraan para siswa.

“Aduhh!”

Dela menepuk pundak Dino dengan tenaga. Membuat si empunya meringis.

“Duh kok gue ditabok sih?” tanya Dino seraya mengelus pundaknya yang jadi korban.

Dela terkekeh, “Gatau ah gemes aja pengen nabok.”

Dino mencubit pipi Dela, “Gaje banget sih.”

Dela mengerucutkan bibirnya. “Ish Dino!”

Kini gantian Dino yang terkekeh puas.

Lelaki itu melepas helmnya, sembari menunggu Dela yang sibuk mengacak-acak isi tasnya.

“Nyari apasih?”

Dela masih asik dengan kegiatannya. “Bentar, nyari sesuatu.”

Beberapa saat setelah mengacak-acak tasnya, Dela menemukan barang tersebut. Tak lama, terdengar suara motor datang, membuat dua insan itu—Dela dan Dino—menoleh.

Degg

Dela menatap kehadiran orang tersebut.

Kemudian, orang tersebut juga menatap balik Dela.

“Del?”

“E-eh iya Din,” Dela terperanjat, lalu memberikan sesuatu yang ia cari-cari tadi kepada Dino yang kini sudah menjadi pacarnya. “Nih, jangan lupa dimakan. Semoga suka ya.”

Dela menyerahkan kotak makan pada Dino, dan diterima dengan suka hati.

“Makasih Dela.” gadis itu mengangguk.

Setelah itu, Dela terburu-buru pergi dari sana, melangkah menjauhi Dino.

“Del! Lo mau kemana?”

Dela menengok kearah Dino, “Ke kelas lah?”

Dino tertawa, “Helm nya itu belum dilepas.”

Meraih atas kepalanya, Dela baru sadar helm yang ia kenakan belum ia lepas.

Malu gue malu.

Dela berjalan kembali kearah Dino, lalu mencoba melepaskan helm yang terpasang apik dikepalanya itu. Namun pengaitnya begitu susah dilepas. Heran, kenapa dia sangat payah soal melepas helm.

“Sini gue bantu,” Dino meraih pengait yang ada dibawah dagu Dela, membantu gadis itu melepas helmnya.

Karena rambut Dela sedikit acak-acakan setelah helm dilepas, Dino berinisiatif merapikan surai gadis dihadapannya tersebut.

“Dah. Yuk kekelas.”











Dino menggandeng tangan Dela, menarik gadis itu untuk berjalan ke kelas masing-masing bersama-sama.

Keduanya melangkah bersamaan. Sebelum ia benar-benar keluar dari parkiran, kepalanya menoleh kebelakang, kearah orang tadi yang menarik perhatiannya.

Kwon Soonyoung, yang masih setia ditempatnya, menatapnya yang melangkah pergi bersama Dino.

Melihat Dela yang berjalan sambil terus menoleh ke belakang, Dino ikut-ikutan menoleh kemana arah pandang Dela, langkah keduanya terhenti.

“Del? Ada apa? Ada yang ketinggalan?”

Dela menoleh kearah Dino, lalu menggeleng dan tersenyum manis. “Nggak kok. Yuk.”

Giliran Dela yang menarik tangan Dino, untuk segera pergi dari tempat itu.

He's My Precious | Kwon Soonyoung✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang