tujuh belas

212 29 0
                                    

Kling!


Kak Soonyoung
——————————————————

|Del
|Gue pengen ketemu
|Bisa?
13.05

Lima menit lagi bel pulang. Dela diam-diam membuka handphonenya saat mendengar notifikasi chat.


Ya|
Dimana|
13.06

|Rooftop
|Habis bel pulang
13.06

Oke|
13.07
read

Kringgggg!!!


“Oke anak-anak kita sudahi pembelajaran hari ini. Selamat siang.”

Kelas langsung ribut begitu mendengar bel berbunyi, lantas Dela langsung mengemasi barang-barangnya, dan menggendong tas ranselnya.

“Buru-buru banget Del, mau kemana?” tanya Hyewon.

“Ada urusan Hye, gue duluan ya. Bye.” ucap Dela, lalu melangkah pergi keluar kelas.

Kakinya berjalan terburu menuju rooftop, melangkah menapaki anak tangga demi anak tangga hingga akhirnya kedua kakinya terpijak didepan pintu rooftop.

Dela menghela nafas, lalu tangannya memegang gagang pintu, bersiap membukanya.

Disana, sudah ada Soonyoung yang menunggu kehadiran Dela. Posisinya menunggui pintu, jadi ketika mendengar pintu terbuka, Soonyoung langsung membalikkan badannya.

“Mau ngomong apa kak?” tanya Dela langsung begitu sudah berada dihadapan Soonyoung.

Soonyoung berdeham, “Pipi lo kemarin biru kenapa? Lo sembunyiin sesuatu kan dari gue?”

Dela menatap Soonyoung, yang ditatap menatap balik.

“Jadi kakak cuma mau nanyain ini?”

Soonyoung memegang kedua bahu Dela. “Tolong, jangan sembunyiin kalo emang gabisa lo hadapin sendiri. Lo bisa cerita ke gue Del, lo punya gue.”

Dela menggerakkan bahunya agar tangan Soonyoung yang mendarat disana segera mangkir.

“Emang sebegitu pentingnya gue cerita ke lo?”

“Iya! Karena setiap lo nyembunyiin sesuatu, lo selalu kacau! Lo nggak pernah mau berbagi sama gue, padahal gue tau, lo butuh tempat cerita.”

Dela menangis, Soonyoung baru saja berbicara padanya dengan nada tinggi.

“Terus kenapa kakak ngehindarin gue?!”

Soonyoung menetralkan nafasnya yang menggebu, bahunya naik turun menahan gejolak amarah didalam lubuk hatinya.

“Karena gue pikir, gue ini nggak berharga dimata lo! Gue nggak sepenting itu dimata lo! Makanya gue menghindar, saat lo nggak mau cerita ke gue!”

Dela menggigit bibir bawahnya, menahan agar isakannya tidak keluar. Namun gagal, ia tetap menangis hingga isakannya terdengar jelas oleh Soonyoung.

Bukan ini yang mau gue lihat Del, bukan lo yang nangis gini.


Sett


Soonyoung menarik Dela kedalam pelukannya, membiarkan gadis itu menumpahkan air matanya pada dada bidangnya.

Lelaki itu mengusap punggung Dela, berusaha menenangkan Dela. Gadis yang ada dipelukannya itu masih saja menangis terisak.

Dela menjauhkan badan Soonyoung darinya, lalu mengusap air matanya yang membasahi pipi dan memar biru yang ada disana.

“Permisi kak.”

Dela pergi begitu saja, keluar dari rooftop dan meninggalkan Soonyoung sendiri.

Soonyoung menunduk, bahunya merosot. Kini ia terjongkok, menatap lantai rooftop, dengan pandangan yang mulai mengabur karena air matanya yang mulai naik dan,











“Del, gue minta maaf.”

Kini, air mata itu sudah jatuh, dengan langit yang ikut mendung.

He's My Precious | Kwon Soonyoung✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang