09. his damn reality

51 3 12
                                    

Altair

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Altair

Konyol banget gue barusan. Masa buka link yang Marko kirim ke grup dan setelah beberapa saat kebuka--maklum HP kentang-- keluar artikel yang membahas soal gimana caranya biar bisa bikin orang sayang sama kita. Oke, mari kita baca mumpung nggak ada kerjaan.

15 Ways to Make Someone Fall in Love with You, kan judulnya.

Oke, karena cewek yang paling suadidap ke gue saban hari cuma satu, jadi bisa lah ya buat 'You'-nya gue anggep Capellan, tapi ini cuma bercandaan. Belum berani serius soalnya.

Langkah pertama, kedua, ketiga, okelah gue setuju.

1. Make sure youre what they need. Ya, elah semua orang tahu Caca tu butuh gue. Nih, lihat aja gue dah beli novel yang pengen banget dia baca, katanya, sih penulis favoritnya.

2. Try to look your best. Halah, ini juga pasti iyalah. Gue tanpa nge-try juga 'look best' mulu. Hahahaha.

3. Be a good listener. Gue lumayan termasuk gitu, buktinya si Caca kalau apa-apa ceritanya ke gue. Ya, meskipun curhatannya saban hari kadang cuma ampas aja, sih. Isi bolpoinnya abis, kukunya bernanah, punggungnya linu, kepala bercabang dua, ah yang penting dia ceritanya ke gue. Oke, langkah satu, dua, tiga rada masuk lah ya.

Tapi langkah keempat, katanya ... 4. don't stop smiling

Butuh beberapa detik gue berpikir dan gue nangkap kesimpulan. Ternyata, cinta tu ngajarin kita buat jadi versi baik-baik aja di depan orang yang kita sayang. Gila, ya. Dunia emang nggak baik-baik aja. Eh, tapi kalau keterangan dibawahnya dibaca lumayan masuk di akal juga, sih.

Coba, deh dipikir-pikir. Mana ada orang sayang tu mau kelihatan nggak baik-baik aja di depan orang yang dia sayang. Contoh simple yang bisa diambil dari sekitar, kalau di sinetron atau film gitu. Ada gitu kan yang punya penyakit, tapi nggak kasih tahu orang-orang sekitarnya. Alhasil, dia meninggal baru deh, orang yang lain tahu dengan perasaan bersalah karena nganggep yang meninggal baik-baik aja, padahal itu cuma topeng.

Belum selesai gue membaca langkah kelima, sebuah pop up panggilan suara masuk.

Bunda is calling....
(Accepted)

"Altair?"

"Iya, Bunda?"

"Kamu udah denger bunda mau--"

"Nikah lagi? Iya, Altair udah tahu, dari ayah."

Kalut sebenernya bicara hal ini sama bunda gue sendiri. Selain karena gue masih merasa keberatan, gue juga kecewa karena gue baru tahu berita itu bukan dari bunda, tapi dari ayah. Boleh gue ngerasa orang yang paling gue kangenin masakannya gue labeli dengan kata keterlaluan?

Resonance Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang