Altair x Capella
Harinya terserah semesta, santuy seminggu dua kali
Young Adult
15+
______________
Di sini kalian akan bertemu dengan remaja gila yang terluka karena mempertahankan mimpinya, menomor duakan diri mereka sendiri. Mereka adalah wujud d...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Capella
Entah udah berapa kali gue terheran-heran sama sikap Altair yang tiba-tiba berubah. Aneh banget.
"Ini tu gue suruh turunnya gimana, Ta? Lo majuan dikit, dong markir motornya. Samping gue pager rumah. Mana bisa turun?" Ini salah satunya. Masa parkir malah mepet pager begini. Apa-apaan?
"Y-Ya, lo adaptasi kek."
Selain tingkahnya aneh. Ngomongnya jadi kadang gagap. Hm, ini anak sawan apa gimana, sih?
"Lo kira apaan? Pake adaptasi segala. Udah deh lo nggak jelas banget, mending gas depan situu. Gue mau turun."
Alta malah nengok ke belakang dua kali terus kaya mau ngomong, tapi ga jadi. Apaaan, sih ni anak sumpah??
"Ta! Gas depaaan cepet. Apaan, sih malah begini?"
Dan kemarahan gue, eh enggak kemarahan juga, sih lebih tepatnya kegondokan gue membuahkan hasil. Dia gas sampe depan pager abis itu gue bisa turun!
"Ok. Makasih, Altaaa! Lain kali tu lo jangan gini. Ketemplokan jin di jalan? Nggak kan? Jangan jadi bego0, deh, Ta. Bentar lagi kan Ujian Sekolah."
Hah, kalo keinget ujian, jadi kepikiran hasil SNMPTN. Lolos nggak, ya?
Bukannya jawab, malah ngalihin muka. Ni anak maunya apa, sih?
"Ta! Jadi ngomong, nggak? Gue keburu mau masuk, ih."
"Ca?"
"Haaa?"
"Itu ...."
"Apaa?"
"Lo suka ... beneran sama gue?"
Deg. Oh, mau nanya itu. Gue kira kata-kata gue barusan ga digubris. Masalahnya, pas gue ngomong di atas motor si Alta tadi, dia malah diem, sih. Kan ... nyebelin.
Ya, meskipun gue juga bilangnya ngasal campur degdegan dikit. Kalo responsnya begitu tetap dongkol lah.
"Kalo iya kenapa? Nggak boleh? Oke. Gue juga--"
"C-Ca!"
Apaaan, sih manggil-manggil sambil teriak! Motong pembicaraan lagi! Degdegan nih jadinyaaa! Dasar Alta--belom sempat gue ngumpat Alta dalam hati, eh dia malah dah duluan jawab,
"Boleh! Jadi, kita jadian aja gimana?"
Hahhhh??
***
Altair
"Jadian? Kok begituan segala?"
Ta1anj! Ya terus lo mau temenan sampe kapan buset?
