Bilqis⬆️
***
Pulang sekolah hari ini terasa berbeda bagi kedua insan yang baru-baru ini berpacaran. Karena si cowok yang tidak lain adalah Jordi mengajak pujaan hatinya, Bilqis, untuk berjalan-jalan usai sekolah selesai. Bilqis mah mau-mau aja mumpung tidak sibuk, lain halnya dengan Jordi, cowok itu tiba-tiba sibuk sendiri dengan video yang terputar di ponselnya.
"Jo, jadi jalan gak sih? Daritadi gue liatin Lo ngetawain handphone mulu, gila ya?" Bilqis menggoyang-goyangkan motor Jordi.
Jordi menepuk bahu Bilqis dan menatapnya sekilas setelahnya tertawa dan menonton kembali video di ponselnya. "Bentar."
"Gue pulang sendiri aja deh."
"Gak bisa gitu lah, lo kan berangkatnya bareng gue, pulangnya juga harus bareng gue." Jordi memakai helm dan menarik pergelangan tangan Bilqis untuk memakaikan helm ke kepala cewek itu. "Yok, jalan."
"Mau kemana?" tanya Bilqis di sela-sela perjalanan. Jordi menatap Bilqis dari kaca spion dan motornya sedikit oleng ketika Bilqis ikutan menatapnya. Bilqis melotot dan memukul kepala Jordi yang tertutupi helm. "Eh, bego yang bener! Ntar kalo jatuh di jalan bisa meninggal kita."
"Ya maap kaget gue lagian elo ikut-ikutan liat spion."
Hening.
"By ...."
"Babi." Bilqis menyahut.
"Kasarnya ucapan pacarku." Jordi ngerem mendadak membuat cewek yang diboncengnya maju ke depan dan menabrak tas Jordi. "Udah sampe, By."
"Lain kali bawa mobil aja ya." Bilqis melingkarkan tangan kanannya ke leher Jordi dan memberikan jari tengahnya ke wajah cowok itu. "Kebanyakan modus kalo naik motor bareng lo."
"Ini termasuk pelukan bukan sih?"
"Bukan. Gue lagi nyekek lo." Bilqis turun dari motor Jordi dan menatap sekelilingnya. "Ngapain ke sini?"
"Naik lagi, By."
Untungnya Bilqis belum membuka helmnya.
"Kenapa sih?"
"Kita jalan-jalannya naik motor aja ngabisin bensin gue, kalo udah abis bantuin dorong biar romantis gitu." Jordi memainkan gas motornya membuat bising.
Bilqis naik kembali ke motor besar milik Jordi, netranya menatap kepala Jordi yang tertutupi helm. Cowok di depannya, cowok yang sekarang menjadi kekasihnya, Bilqis berharap untuk kedepannya dia dan Jordi tetap begini dan tidak memiliki masalah apapun.
***
Suasana kelas Jordi sangat ramai seperti di pasar dikarenakan guru yang mengajar kelas Jordi berhalangan hadir. Sebagian teman kelasnya pergi ke kantin dan sebagian lainnya tetap berada di kelas, termasuk Jordi dan sahabatnya. Tumben pada betah di kelas, Jordi melihat kedua bangku di barisan paling depan berhadapan dengan papan tulis terisi oleh Mariska dan Aurel, paling belakang diisi Nayla dan Fairuz, depan mereka Jordi dan iklal, seberangnya Rara dan Tisya, dan terakhir belakangnya Raihan dan Fahrul.
Jordi ikutan berdiri ketika Rara berjalan menuju barisan depan-entah mau kemana. Dia memanggil Rara yang baru saja duduk di sebelah Aurel.
"Ra!"
Rara menoleh ke belakang. "Apaan?"
Sejujurnya, Jordi juga tidak tahu mengapa dia memanggil cewek itu, tapi tiba-tiba dia teringat sesuatu. "Handphone lo mana?"
"Buat apa?"
"Minta foto pas kita liburan."
"Ntar aja."

KAMU SEDANG MEMBACA
FEROX
Teen FictionNabila Qisa lebih akrabnya dipanggil Bilqis. Bilqis adalah seorang gadis yang populer dikalangan remaja. Memiliki keluarga yang sangat berkecukupan serta otak diatas rata-rata alias pintar, selain itu Bilqis cantik dan sangat ramah, baik kepada oran...