Bag.5

154 100 94
                                    

"Calya, bangun sayang" Ucap Kirana seraya membangunkan Calya yang sedang tertidur pulas.

"CALYA BANGUN UDAH JAM 7!!!!!,"

Calya terkejut dan langsung terbangun dari mimpi indah-nya, ia berlari menuju kamar mandi dan segera menuju dapur untuk sarapan.

"Aduh gak sempet ah, nanti Calya makan di sekolah aja, Calya berangkat dulu" Calya segera berlari dan menaiki sepeda karena Kevin yang sudah sedari tadi berangkat lebih dulu.

Calya mempercepat laju sepeda-nya hingga sampai pada gerbang sekolah yang sudah di tutup sedari tadi.

"Mampus gue, aduh gimana nih?! " Batin Calya seraya menggaruk kepala nya yang tidak gatal.

"Lo terlambat? " Calya segera menoleh ke arah suara.

"Dhafin? Ngapain dia disini? " Batin Calya.

"Parkirin sepeda nya disana, abis itu ikut gue" Ucap Dhafin.

"Mau ngapain? "

"Udah buruan keburu pak Djarot dateng! Bisa mampus lo! "

Calya menitipkan sepeda miliknya kepada warung warung tak jauh dari sekolah, lalu ia berlari dan mengikuti jejak Dhafin.

Perlahan namun pasti mereka berhasil memasuki sekolah tanpa ketahuan guru dan satpam. Mereka melewati jalan pintas yang umum-nya digunakan untuk membolos sekolah secara diam diam.

"Kok lo tau jalan sini? " Tanya Calya.

"Biasanya gue suka bolos lewat sini"

"Hah? Bolos? "

"Iya, yaudah lo buruan ke kelas, mumpung kelas lo lagi pelajaran olahraga" Balas Dhafin seraya meninggalkan Calya sendirian disana. Calya segera menuju ruang ganti, ia mencari alasan agar tidak ketahuan bahwa ia terlambat hari ini.

"Mampus gue, baru pertama masuk aja gue udah telat gini" Ucap Calya.

Setelah selesai mengganti pakaian, ia sembunyi-sembunyi mengikuti pelajaran olahraga secara diam diam.

Perlahan namun pasti Calya berjalan secara mengendap-ngendap. Namun al-hasil gagal karena baru saja bu Shofi melihat keberadaan Calya.

"Calya? Kenapa kamu baru datang? " Tanya bu Shofi dengan tatapan curiga.

"Aduh mati gueee!!!! " Batin Calya.

"Eumm anu bu tadi perut saya sakit, jadi saya ke toilet dulu," Ucap Calya berbohong.

"Yasudah, sini kamu" Bu Shofi menyuruh Calya untuk maju ke depan.

Calya berjalan dengan perasaan takut, ia takut bu Shofi akan memarahi-nya untuk pertama kali.

"Kamu perkenalkan diri kamu dulu, setelah itu kamu ikut materi" Calya bernafas lega, ia memberanikan diri dan mengambil nafas dalam dalam.

"Perkenalkan saya Calya Aneska, kalian bisa memanggil aku dengan sebutan Calya," Perkenalan Calya yang begitu singkat membuat banyak pertanyaan dari teman sekelas seputar dirinya.

Aldo mengangkat tangan seraya melambai ke arah Calya.

"Ada apa Aldo? " Tanya bu Shofi.

"Saya boleh bertanya? "

"Silahkan"

"Udah punya pacar? " Pertanyaan konyol itu membuat seluruh siswa tertawa geli melihat Aldo yang menatap genit ke arah Calya. Hal itu membuat Calya tersenyum tipis dengan tatapan tidak suka.

"Cal,jangan dengerin kata Aldo, biasa buaya darat emang begitu" Ucap salah satu siswi yang membuat Calya mengangguk lalu tertawa kecil.

"Sudah sudah, Calya silahkan kamu duduk" Ucap bu Shofi.

Calya mengangguk mengerti lalu memilih untuk segera duduk dan mendengarkan materi yang di-sampaikan oleh sang guru olahraga. Namun, selintas pikiran nya hanya tertuju kepada Dhafin yang sebagai pahlawan-nya hari ini. Mungkin, jika Dhafin tidak ada saat itu, Calya akan kena hukuman untuk melakukan hal rutin kepada sang pelanggar, yaitu hormat bendera hingga bell istirahat berbunyi.

"Untung ada Dhafin tadi, kalo gak ada bisa mampus gue," Batin-nya.

🌵

CALYA STORY [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang