Bag.11

68 49 11
                                    

"Di hari pertama sekolah ada hal yang membuatku merasa bahagia. Selain bertemu dengan teman teman yang menyenangkan, namun juga aku bertemu seseorang yang sangat special."

"Dia bukan pacar, bahkan aku dan dia hanya sebatas teman baik yang sangat menyebalkan. Namun, hari ini ada perasaan yang sangat aneh. Perasaan yang gak mampu aku ucapkan. Perasaan yang membuatku merasakan kebahagiaan. Perasaan yang membuatku gugup dan cemas. Perasaan yang membuatku mengerti apa itu jatuh cinta."

"Semua itu berawal dari keterlambatan sekolah yang menjadikan dia sebagai sosok pahlawan kesiangan. Ia membantuku untuk tidak di hukum saat itu. Dan juga, untuk pertama kali ia sangat akrab dengan ku. Sosok menyebalkan itu membuat percikan kebahagiaan sendiri. Entah mengapa, aku sangat senang ketika aku dekat dengannya."

"Aku tidak mengada-ngada, semua itu adalah kenyataan. Dan aku tidak tau bagaimana kedepan-nya. Yang pasti, aku mencintai-nya. Dan aku tidak tau kapan akan mendapatkan."

-Calya Aneska.

🌵

Calya menatap diary milik-nya. Seketika nada dering handphone nya membuyarkan lamunan-nya. Ada sebuah panggilan yang membuat Calya mengernyitkan dahi-nya bingung. Lalu ia memutuskan untuk mengangkat telephone tersebut.

Calya Aneska
Hallo?

Dhafin
Hai Cal.

Suara khas itu terdengar sangat nyaring di dalam-nya. Senyuman Calya mengembang,lalu segera ia membalas sapaan tersebut.

Calya Aneska
Dhafin?

Dhafin
Iya ini gue. Kenapa? Kangen ya?

Calya Aneska
Geer lo.

Dhafin
Firasat gue gak pernah bohong.

Calya Aneska
Musyrik percaya sama omongan lo.

Dhafin
Gue yakin lo lagi duduk, senyum senyum sendiri, terus lagi mikirin wajah ganteng gue, ya gak?

Calya Aneska
Heh kelabang item, sejak kapan gue mikirin lo? Geer lo jadi orang!

Dhafin
Lo gak bakal bisa bohongin gue Cal.

Calya Aneska
Apaan sih lo.

Dhafin
Tuh kan salting kan?? Hayoo ngaku aja.

Obrolan yang mereka ciptakan membuat suasana menjadi hangat, cinta yang tumbuh di antara mereka mengelabu saat itu. Dan ini adalah sebuah cerita yang selanjutnya akan di kenang sepanjang masa.

🌵

Calya merebahkan tubuh-nya. Hari sudah mulai larut pertanda senja akan datang. Dari dalam jendela, Calya melihat ke-arah luar. Udara yang melintas membuat-nya merasakan kesejukkan di sore hari.

Sejuk-nya udara membuat Calya ingin menyeduhkan secangkir cokelat hangat. Lalu ia terduduk di kursi anyaman seraya menghirup udara segar. Tak lupa ia mempersiapkan semangkuk kentang goreng di atas meja bundar milik-nya. Hidup nya terasa sempurna sekarang. Sorot mata-nya berpindah ke-arah permen kapas yang sedang melayang di atas langit orange yang indah. Ya, itu bukan sejenis makanan manis pada umumnya. Itu adalah awan yang menari di atas sana. Calya tersenyum melihat itu. Dan ia membayangkan, suatu hari ia bisa merasakan bersama orang yang ia cinta duduk di teras atas seraya ditemani secangkir cokelat bersama suasana cinta yang melambangkan kebahagiaan.

Bagi Calya, kebahagiaan itu tidak harus di lambangkan kemewahan harta dan dunia. Namun, kebahagiaan itu bisa datang dengan sendiri-nya. Tanpa di sengaja moment yang kita jalani saat ini akan dirindukan suatu saat nanti. Dan, akan di jadikan cerita untuk menghiasi masa depan.

Tak sadar, Calya meneteskan air mata di area pipi mungil-nya. Bukan karena air mata kesedihan, namun ini adalah air mata kebahagiaan karena ia di hidupkan secara sempurna oleh Tuhan.

Calya harus mensyukuri apapun yang terjadi. Dan, terimakasih Tuhan.

🌵

CALYA STORY [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang