'Wasiat Mamak'

86 14 2
                                    

Hari ke-7 pasca
meninggalnya Mamak..

"Riza.."
Mamak berdiri didepan pintu.
Ia mengenakan Baju putih.wajahnya bersinar terang bagai rembulan saat purnama.

Aku berlari Menuju daun pintu.
Mamak menggenggam tanganku.
Aku tau ini mimpi,tapi terasa begitu nyata.

"Jadi anak yang baik ya za.. jangan menyusahkan bapak dan kakak-kakak mu,Mamak ingin za jadi anak yang pintar,yang bisa membanggakan nama keluarga."

Mamak tersenyum cukup lama.
menatapku dengan wajahnya yang bahagia.
Entah mengapa saat itu bibirku benar-benar kelu.
dan tak ada satupun kata keluar untuk membalas wasiat Mamak
walau hanya sekedar "Iya" saja aku tak bisa.

Kemudian Mamak menghilang dan kedua pintu kembali tertutup.
Aku terbangun.

Aku tidak menangis.
Sedih pun tidak.
Setelah bangun dari mimpi itu aku langsung mencari bapak.
Aku duduk disampingnya yang tengah menonton tv.

"Subuh begini sudah bangunn za.."
  -Bapak

"za mimpi mamak pak"
- Aku

"Iya bapak tau. semalam Kau jalan dengan mata tertutup dari kamar hingga pintu za"
- Bapak

"Iya.Mamak ada didepan pintu pakk..
Mamak menasihati za.Banyak hal.
sampai za lupa sebagian"
-Aku

Bapak mengelus rambutku.

"ya berarti za harus dengar baik-baik nasihat mamak.."
-Bapak

"Iya pak.za janji"
- Aku

Okee gaes.. jdi ini akhir cerita balita nya Riza yaa :) Maapin kalo pendek bgt :v.
Setelah ini langsung di skip smpe   kelas 3 SD.
Happy reading 😁
Dont forget Vote nya Gaess :)
keep support 😊
Makasihh❤️
Comment juga lho :)

-Author Yang gak mageran😌

DistanceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang