'E N D_ U P'

38 7 0
                                    

Waktu berputar sangat cepat.
membuat kami bingung harus berbuat apa.

Kakak kelas kami sudah di sanksi secara berat karena pelanggaran ini.
Tapi mereka melindungk kami,
mereka tidak bilang jika ada kelas 8 yang ikut.

Tapi jauh dilubuk hati kami merasa ini bukanlah keadilan.
Kami juga bersalah.dan kami pantas diadili.

Rahasia yang kami anggap disimpan dengan sangat rapi ini,perlahan muncul ke permukaan.
membuka mata semua orang.

Kakak kelas kami dipermalukan didepan semua warga sekolah sesaat sebelum masuk kelas.

Kasus kami juga akhirnya terkuak.
Kami yang menyerahkan diri kami ke pihak BK.
Karna kami juga diliputi perasaan tidak enak hati sekaligus takut.

"Nih krudungnya"

Salah satu guru memberikan kami kerudung pelanggaran berwarna oranye yang lebarnya bisa menyerupai gorden rumahku.

Kerudung itu harus dipakai dalam keadaan apapun.
Tidak boleh ganti selama seminggu.

Kami malu,sangat malu.
menjadi salah satu yang nampak mencolok dimata orang-orang.

Menggunakan papan yang dikalungkan di dada.
Dengan tulisan yang juga membuat malu orang yang melihatnya.

Kami ber-5 memakai kerudung itu saat jam pelajaran.
Freya menangis.Seluruh mata nampak berkaca-kaca.

"Pokoknya kita harus buktiin.kita pasti bisa berubah."
-Nada

Kami saling menguatkan satu sama lain.Karena peristiwa ini kami jadi semakin dekat.

Aku berbeda kelas dengan ke-4 temanku yang kebetulan satu kelas.
Teman-teman sekelasku menangis memelukku.
Aku merasakan mereka sangat kecewa dengan kami.

"Aku minta maaf"
-Dahlia

Ucapku lirih saat ketua kelas memelukku.Ia menahan tangis dan sejuta kekecewaan yang sama seperti orang lain rasakan.

Setiap pelajaran,sorot mata guru selalu tertuju kearahku.
Aku merasa asing dan tidak seharusnya aku disini.

Sebagai salah satu dari hukuman kami,
Kami tidak boleh keluar dari lingkungan asrama selama 1 bulan lamanya,jika melanggar maka akan ditambah hukuman nya.

Saat pelajaran IPS,tiba-tiba wali kelasku masuk dan memberitakan bahwa kelas kami akan mengikuti pameran literasi di Gedung olahraga didaerah kami.

Semua anak tampak riang begitupun aku yang segera mengemasi barang-barangku.

"Kalian semua ikut.kecuali Dahlia"
- Bu Febri

Aku menundukkan pandanganku.
Bulir bening jatuh melewati kelopak mataku.
sekuat mungkin aku tahan bagaimanapun caranya.

"Lho bu..Lia ikutt lahh masa Lia gak ikut??"
-Nasywa

Ketua kelas ku berseru tak terima disusul yang lain.

"Ya gimana lagi?? kan masih dihukum.
Gaboleh keluar dari area pondok."
-Bu Febri

"YaAllah bu,masa Lia ditinggal sendirian disini?! terus Lia ngapain bu??"
-Azza

"Gak papa nanti Lia biar nyelesain tugas rangkuman IPS nya saya temani kok"
Sahut guru IPS kami.
Aku tersenyum getir kepada teman-teman ku.

"udah gak apa,kalian berangkat aja"
-Dahlia

"Buruan ini! kalo enggak saya ganti dengan kelas lain lho"
-Bu Febri
Bu Febri berseru galak.
Teman-teman ku bergegas,satu persatu meninggalkan aku seorang diri.

DistanceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang