'Lain'

20 5 0
                                    

Dahlia POV

Riza melanjutkan penjelasannya.
Aku menyimak dengan seksama,tanpa menyela.

Ternyata ini semua hanya kesalah pahaman.
Wajar saja jika pihak sekolah pun sampai menghalangi aku dan Riza.

"Iya,Bu Febri yang bilang itu ke aku.
Bilang kalo kamu udah pacaran malah sama dia.Aku ga habis pikir saat itu"
-Riza

"Ya udah,lanjut nanti aja. kamu gantian aja dulu sama temenmu
Aku mau istirahat"
-Dahlia

Telepon ditutup.

Sungguh.
Luka tidak akan pernah sembuh tanpa bekas.
Bekas yang membuat ada sesuatu yang Lain dalam diri Riza.

...

Wanginya petikor menyeruak melewati Indra penciuman ku.
Sejuknya udara menyapu wajah.

Hari ini,Pagi pertama ku dirumah.
Kami dipulangkan karena akan menjelang hari raya idul Fitri.

Aku cekatan mengambil sapu yang tergantung di belakang pintu.
Lantas memulai hari dengan membantu umi menyelesaikan apa-apa yang harus diselesaikan.

Selesai dengan semuanya,aku beranjak kembali ke peraduan.
Menengok dilayar gawai,
Ada namanya disana.

Mas Riza :
Dah bangun blm Li?

Dahlia:
Udh

Mas Riza:
Iyaa

Entah apa yang menyebabkan ia tiba-tiba memanggilku dengan sebutan 'Lia'
Itu sungguh bukan dia.

Kumelempar kasar gawai hingga keujung ranjang.
Lantas mengawang kelangit kamarku.

Sesungguhnya Dia kenapa?

Terbesit keinginan untuk bertanya.
Sebenarnya apa yang terjadi diantara kita.Lagi.
Kemudian ku telepon Dini.

"Din."
- Dahlia

"heem??"
-Dini

"Riza beda :( aku Gatau kenapa."
-Dahlia

"Beda gmn?"
- Dini

"Jadi dingin banget kek kulkas,aku ga suka"
- Dahlia

"Kamu kalii yang banyak salah"
-Dini

"Engga kok Din..
Orang kita terakhir ada masalah April lalu,yang sama Adnan juga"
-Dahlia

"Ya mungkin masih berkesinambungan sama itu.. Entah lah,tapi sih kayaknya iya"
-Dini

"Kan kita udah saling memaafkan"
-Dahlia

"Iya tau. Luka itu bisa disembuhkan
Tapi selalu ada bekas yang membuat nya beda,iyakan?
Dia pasti terluka hari itu.."
- Dini

Aku terdiam merenungi kata-kata Kang Julid satu ini.

"Tumben ngena."
-Dahlia

"Nah, sekarang yang harus kamu lakuin..
Biarin dia belajar buat berdamai dan ikhlas akan semuanya.
Ga usah dituntut dulu,nanti dia malah benci."
-Dini

DistanceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang