'Stay'

26 5 0
                                    

"Lia?kamu nangis?"
-Riza

Tanya Riza ditengah panggilan.

"Engga.udah lanjut crita aja"
-Dahlia

Aku menghapus air mata.

"Oke.
Jadi..waktu pelajaran Bu Febri,tapi aku lupa hari nya.
Tiba-tiba beliau ndeketin mejaku terus bilang "yang sabar ya za".
Aku bingung lah.Kenapa aku dikatain gitu padahal aku gak kenapa-kenapa.
Terus karna pelajaran Bu Febri itu mapel terakhir.pas pulang sekolah aku nanya ke Bu Febri kenapa tadi bilang gitu ke aku.
Bu Febri malah kayak kaget gitu dan balik nanya ke aku. "Lho kamu gatau to?".Aku bilang enggak kan ya..
Trus beliau bilang katanya kamu udah suka sama cowo lain.Kamu udh punya pacar baru dan pacarmu itu adalah temen seangkatanku. Kenal Adnan kan?"
-Riza

"Kenal.yang waktu kenaikan kelas 8 pindah kan?"
- Dahlia

"Nah,iya bener"
-Riza

Aku tetap menyimak penjelasannya.
Rasanya aku seperti menemukan secerca harapan untuk kami bersama lagi.

"Trus Kata Bu Febri kalian sampe surat-surat an.
Trus Kamuu manggil dia sayang.bahkan aku aja diliatin isi suratmu.
Trus aku juga dikasih tau kalo Adnan ngasih surat sama hadiah krudung buat kamu.
Ya otomatis aku Langsung emosi banget lah denger berita kayak gitu.padahal ya rasanya kita gapernah ada masalah sebelumnya.
Aku langsung ngrasa kecewa berat sama kamu.Aku jadi stres gara-gara mikirin itu.
Dan yang bikin aku yakin dengan omongan bu Febri adalah karna beberapa hari sebelum bu Febri ngomong itu ke aku Arda sama Adnan Dateng ke pondok.
Yaudah deh jadinya aku bilang kayak gitu ke kamu."
-Riza

Jelas Riza Panjang dan aku tetap menyimak dengan baik.

Aku mulai terisak.

"Sekarang jelasin yang sebenarnya dari kamu sendiri"
-Riza

Aku menghela nafas perlahan.
Dan mulai berbicara.

"Jadi waktu aku jenguk beberapa minggu yang lalu,kak Arda bilang mau ke pondok. katanya dia mau ngasih aku oleh-oleh.
Aku ga nyuruh dia kok mas,Dia yang tiba-tiba datang.
Ternyata pas dia datang itu dia sama Adnan.
Waktu hari sabtu minggu lalu,Adnan sama arda ke pondok putra ga?"
-Dahlia

"Iya mereka ke pondok.Oalahh pantesan,ternyata ini cuma Salah paham"
- Riza

"Aku bahkan belum nerima hadiah apapun dari kak Arda dan aku juga gak berharap mas.
Tiba-tiba kamu berubah kaya gitu kan ya aku kaget,syok banget lah ya"
-Dahlia

"Iya iya,aku minta maaf banget lia buat semua ini.Aku mau balik sama lia lagi"
-Riza

"lain kali Kalo denger berita tentang aku, apapun itu cari tau dulu bukti dan saksi terkuat yaitu aku sendiri yang ngalamin.. Oke?"
-Dahlia

"Iya lia,aku pasti belajar buat itu.
Maaf banget ya dek"
-Riza

"Iya gak apa mas"
-Dahlia

Aku tersenyum lega.
Akhirnya kami menemukan titik cerah dari semua kegelapan ini.

Aku banyak-banyak mengucap syukur pada Allah yang senantiasa membantu aku.

Aku bercerita pada Riza bahwa aku akan ikut lomba dan dia menyemangati.

"Semangat yaa buat lombanya dek😘❤️"
-Riza

"Iya makasih mas"
- Dahlia

Telepon ditutup sebab adzan ashar berkumandang.
aku buru-buru mengembalikan hp umi ke tempatnya semula dan berpura-pura tidur.

Aku pun akhirnya tertidur sungguhan  dengan sisa air mata di pipiku.

Tak pernah disangka ternyata Allah masih mengizinkan aku bersama dengan Riza dan aku tidak akan main-main kali ini.
Semoga saja dia juga tidak main-main.

Riza POV

Aku sangat lega setelah mendengar penjelasan jujur dari Lia,aku bisa mempercayainya dan aku akan mulai belajar untuk lebih bijak menyikapi omongan orang.

Luka yang ada sudah terobati.
Biarlah waktu yang mengubah keadaan.
Akan kami buktikan bahwa kami masih kuat bertahan walau banyak orang mengusik tak suka dengan hubungan kami.

Akan slalu aku pertahankan kamu lia..
Selalu..

Sayy hello to author yang jarang banget update😆
aduhh maaf bangett jarang update nih :(.
Disebabkan tugas yang menumpuk karena authornya masih sekolah.
Jadii sibuk daring juga.
Maapin yaa😗

Makasihh juga udah slalu stayy nungguin walaupun update nya ga tentu :v wkwk.
-Author 👑

DistanceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang