Distance

'Segenggam Rindu -2'

Setelah selesai mendirikan 3 rakaat diwaktu petang.
Riza memberikan aku bungkusan hitam.

"Buka dong"
-Riza

Lalu aku membukanya.

"Ihh,ini buat aku?"
-Dahlia

Didalamnya ada T-shirt berwarna hitam berlengan panjang.
Dan itu..Sama dengan yang Riza pakai saat itu.

"Kamu beli ini..Couple?"
-Dahlia

Dia mengangguk.
Aku speechless. Ternyata Riza manis juga.

"Makasih yaa, makasih banget.
Aku jadi gaenak ngerepotin kamu terus"
-Dahlia

"Halah,gak ngrepotin kok.
Maaf juga kalo beberapa hari terakhir aku jadi cuek sama kamu. Jarang ada waktu buat kamu.. sebenernya aku cuma pengen ngasih kejutan ini aja hehe."
-Riza

"Iya ihh ngeselin"
-Dahlia

"Maapinn yaa"
-Riza

Seraya mengelus puncak kepalaku.

"Yaudah sana ganti baju dulu.
Biar kembaran kita"
-Riza

Aku memberi jempol,tanda mau.
Aku beranjak ke kamar mandi.
Meninggalkan Riza diteras rumah sendiri.

"Bagus?"
-Dahlia

"Bagus dek"
-Riza

Aku melihat jam di gawaiku.
Waktu menunjukkan pukul 18.15.

"Eh mas,udah jam segini"
-Dahlia

"Mau pulang sekarang?"
-Riza

"Iyadeh,takut ga nyampe waktunya nanti.Eh tapi kita ke Alun-alun dulu ya..
Aku belum pernah ke alun-alun di kotamu"
-Dahlia

"Iyaa"
-Riza

Kamipun berpamitan pada orang-orang rumah.

"Kak,nih Lia mau pulang"
-Riza

Kak Ria keluar dari dalam kamar.

"Pulang sekarang?? Kok buru-buru banget Li.."
-Kak Ria

"Hehe iya mbak,nanti kapan-kapan deh main lagi.. maaf ya mbak ga mbawain apa-apa"
-Dahlia

"Iya gak papa Liaa"
-Kak Ria

Aku menyalami tangan kak Ria.

"Tunggu bentar"
-Riza

Riza masuk kedalam kamarnya.
Mengambil sesuatu dari lemari pakaian nya.

"Nih"
-Riza

Riza meminjamkan jaketnya padaku.

"Nanti di kereta pasti dingin.bawa jaketku aja dulu"
-Riza

Ujarnya.
Aku menerima dengan suka cita.

"Terus nanti ngembaliin nya gimana?"
-Dahlia

"Halah,gampang dipikir nanti.pokoknya bawa aja dulu
Simpen dan jaga dengan baik lho"
-Riza

"Oke deh"
-Dahlia

Kemudian kami berdua meninggalkan Rumah Riza.
Membelah jalanan kota yang cukup ramai malam ini.

"Mau ke alun-alun dulu??"
-Riza