Pertemuan, suatu mukjizat luar biasa yang diberikan Tuhan.
Na Jaemin melebarkan langkahnya saat seseorang yang sudah ia hafal berdiri tak jauh darinya."Ya! Jeno Leeei~"
Ia menepuk kasar bahu Jeno hingga pemuda itu berdecak dan membuka hoodie nya.
"Ada apa Na? Jangan ngagetin pagi-pagi gini."
Jaemin terlihat berpikir, kemudian menggeleng dengan wajah tak berdosa. Ia mengiringi langkah Jeno dengan berjingkrak girang.
Bukan suatu hal yang asing apabila Jaemin seperti itu di pagi hari, sahabat yang bahkan sudah kenal sejak embrio ini terkenal akan perbedaan karakternya. Walaupun sebenarnya sama saja mereka.
Langkah Jeno terhenti saat sesosok mungil berdiri di hadapannya. Jaemin yang baru sadar Jeno berhenti, ikut berhenti.
Meneliti sosok yang berdiam diri di hadapannya.
"A-anu.. Boleh tanya ruang guru dimana?"
"Haiii.. Aku Nana!!" Jaemin tak menjawab justru mengajak pemuda itu berkenalan dengan menggoyangkan keras tangannya.
"Na.. "
Jaemin melepas tangannya karena peringatan Jeno sedangkan pemuda di hadapan mereka masih diam tidak tau harus bagaimana.
"Lurus saja belok kanan, cari ruangan dengan dua pintu."
"K-kamsahamnida.. " lirih sekali pemuda itu menjawab. Ia berlalu tanpa memberi tau namanya.
"Hoooyy!! Aku belum tau namamu!!" Jaemin berteriak saat pemuda itu sudah sampai di ujung lorong, membuat para murid menoleh padanya. Namun Jaemin tak peduli.
"Na.." Sudah, jika begini rasanya Jeno ingin meninggalkan Jaemin saja dan berpura-pura tidak mengenalnya.
"Apasih Jen.." kesal Jaemin mencebik bibirnya kesal, namun menurut saat Jeno menyeretnya masuk kelas.
.
KAMU SEDANG MEMBACA
Fireflies✨
FanfictionDia diam saja, namun dunia bersikap jahat dan tak adil padanya. Dia selalu duduk di pojok belakang, tersembunyi dari keramaian.Namun dengan ajaib, takdir selalu mempermainkannya. ©Hwang_blue