Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Dia, sosok berhati malaikat yang sesungguhnya. -Na
. .
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
. .
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Na.. Lihat deh, kelinci yang aku bawa. Mirip kamu ya?" Renjun menoel pipi Jaemin yang tengah terlelap dengan kelinci yang ia gendong.
Jaemin mengucek matanya beberapa kali. Benarkah ini Renjun yang sedang berbicara padanya?
Lalu dimana mereka sekarang? Kenapa ia tak ingat apapun?
"Na.. Kelincinya mau makan.. "
Jaemin gelagapan sendiri saat Renjun menatapnya. Ia bingung, bagaimana dan apa yang sedang terjadi.
"Kok kamu diem aja Na? Kenapa?" Renjun menatap Jaemin lebih lama lagi. Kan, tinggal cari wortel atau apapun untuk memberi makan kelincinya, kenapa anak itu diam saja?
"Injun.. Kamu, sehat?"
Renjun mengernyit heran, kenapa bocah di hadapannya ini?
"Sehat Na. Duh! Tuh kan kelincinya lepas."
Kelinci putih itu kini lepas dan melarikan diri. Jaemin ikut kaget dan mengejar. Renjun tertawa senang saat melihat Kelinci mengejar kelinci.
Tawa lepas Renjun yang sudah lama tak didengar Jaemin membuat pemuda itu berhenti mengejar kelinci dan menghampiri Renjun.
