27. Kembali

7.4K 1K 201
                                        

Dia pulang, namun semuanya sudah terlambat

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dia pulang, namun semuanya sudah terlambat.
-Na

 -Na

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.

.

"Heh Huang!"

Yesung mendekati Renjun yang duduk sambil memeluk lututnya diatas ranjang. Bocah itu menenggelamkan kepalanya di lipatan lutut.

Saat suara Yesung terdengar, kepalanya terangkat lemah, matanya sayup dan terlihat lelah. Tapi ia tak menatap Yesung. Ia menatap lurus pada tembok usang dihadapannya.

"Nanti malam kita ketemu pembeli. Jangan murung dan tersenyum lah. Dia orang yang baik."

Renjun dengar, namun pikirannya melayang. Sejak hari dimana Sang Ayah melucuti pakaiannya dan hampir melakukan 'itu', jiwa Renjun seakan terhempas dari raganya.

Perlakuan Yesung lebih kasar dan bejat dibandingkan Kyuhyun.

Setidaknya Kyuhyun tak akan berkali-kali menyuntikkan obat bius saat ia berontak marah. Paling hanya dipukul, itupun Renjun sudah kebal.

"Ah ya, kita harus ganti bajumu biar nampak berkelas."

Yesung berbalik lalu mengambil hodie yang memang sudah ia siapkan. Dia menunjukkan pada Renjun senang.

"Lihat.. Huuu kamu akan punya hodie baru Anakku. Bersyukurlah Ayahmu ini baik hati mau membelikan sesuatu yang mahal."

Hening. Tak ada jawaban. Hanya ocehan Yesung yang mendominasi.

Mata Renjun kosong menerawang. Ia hanya melihat blur dan itupun tak jelas apa yang ia lihat. Otaknya mulai memproses dunia fantasi yang ia ciptakan sendiri.

"Renjun-ah.. " Tangan Yesung meraba dagu putranya dan membuat wajah Renjun sedikit mendongak. Tak ada respon, Renjun tetap berwajah datar.

Yesung lalu mengendus bahu Renjun hingga ke belakang ceruk leher. Ia menggigit pelan telinga Renjun. Namun sekali lagi, pemuda itu tak bereaksi.

Jika biasanya ia akan marah atau setidaknya menendang sembarang arah. Kali ini Renjun diam saja.

Tiga hari terakhir hingga Yesung membuka semua lakban dan ikatan. Ia kira Renjun akan kabur, maka untuk antisipasi setelah melepaskan lakban Renjun, Yesung menyuntikkan obat bius dosis tinggi hingga Renjun pingsan hampir setengah hari.

Fireflies✨Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang