![]()
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
NOTE! AKU TEKANKAN LAGI CERITA INI STRAIGHT YES ┬─┬ノ( º _ ºノ)
MURNI BROTHERSHIP!
![]()
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain. .
.Suara cicitan burung membangunkan Renjun. Perlahan kelopak matanya terbuka, menampilkan iris kelam menawan yang banyak menyaksikan pedihnya kehidupan.
Renjun mengerjap beberapa kali lalu meraba tempat tidurnya. Ini, bukan rumahnya.
Lalu dimana dia?
Renjun mengerjap lagi, berusaha memfokuskan pandangannya. Namun tetap saja pandangannya kabur dan tak jelas.
'Jangan panik Injun.. Kata Bunda, kamu bisa.'
Renjun mensugesti dirinya sendiri. Ia perlahan turun dari ranjang yang ia yakini lebih besar daripada ranjangnya dirumah.
Beberapa kali terantuk kursi dan meja, namun akhirnya Renjun berhasil menemukan jalan keluar.
Tangannya meraba-raba lagi. Ia tak sepenuhnya buta, hanya bayangan matanya terasa kabur dan berkabut.
"Renjun-ah.. "
Renjun menoleh ke sembarang arah.
![]()
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain. "Nugu.. Seyo?"
Instingnya mengatakan untuk mundur dan menyilangkan kedua tangan didepan dada.

KAMU SEDANG MEMBACA
Fireflies✨
FanfictionDia diam saja, namun dunia bersikap jahat dan tak adil padanya. Dia selalu duduk di pojok belakang, tersembunyi dari keramaian.Namun dengan ajaib, takdir selalu mempermainkannya. ©Hwang_blue