03

5.3K 564 79
                                    

[jangan lupa vote dan spam komen]

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

[jangan lupa vote dan spam komen]

Seharian Yura kesel banget dari kejadian pagi tadi di apatartemen sampai kelupaan bawa tugas nirmananya. Apes banget gue setelah ketemu tuh cowok, batin Yura menendang butiran debu di jalan setapak.

Yura berniat mencari makan di kantin karena sedari pagi perutnya keroncongan. Biasanya setelah membeli nasi campur di kantin Yura langsung nongkrong di gazebo buat ngegibah sama ciwi-ciwi FIK. "Nasi campurnya, buk... kek biasanya," ucap Yura lesu.

"Tumben neng cemberut mulu?" tanya pedagang nasi campur keheranan.

"Biasa masalah hidup buk," jawab Yura ogah-ogahan.

Pedagang nasi campur langsung terkekeh mendengar jawaban Yura, "biasa aja atuh neng, pasti ada jalan keluarnya," kata ibu pedagang itu seraya mengulurkan sekotak nasi campur kepada Yura.

"Baik, makasih yak buk!" Yura langsung menegap saat melihat sekotak nasi campur di hadapannya. Setelah membayar nasi kotak itu, Yura langsung cus menuju gazebo. Dengan riangnya Yura berlari kecil menuju gazebo namun saat detik-detik dirinya akan sampai disana."Aduh!" Tidak sengaja Yura malah bertubrukkan dengan seseorang sampai nasi kotak di tangan Yura jatuh ke tanah.

"Aish! Jalan pake mata woy!" ucap Yura mendongakkan kepalanya. Bola mata Yura langsung membulat.

"Lo yang pake mata!" Lagi-lagi Lukas Dirgantra membuat pipi Yura memerah, bukan karena tersipu tapi kerena kesal. "Ih! Lo lagi... Lo lagi!" protes Yura menghentak-hentakkan kakinya.

"Iya gue lagi, kenapa?" Pertanyaan Lukas menambah hati Yura semakin membara. Hampir saja keduanya saling beradu, untung saja kedatangan dua cowok manis di belakang Lukas malah meluluhkan Yura. "Eits! Eits! Kalem Luk, kalem," ucap cowok beperawakan bagai model yang tak lain adalah Himawan.

Yura langsung tersipu saat melihat Himawan dan Ardhan, kedua mahasiswa psikologi incarannya. Ternyata Lukas si nyebelin itu berteman dengan kedua malaikat dambaannya, ada benefitnya juga ternyata kenal sama Lukas Dirgantra, batin Yura.

"Dia siapa Luk? Pacar lo?" tanya Ardhan melihat Yura seraya tersenyum. Yura semakin tersipu melihat senyuman Ardhan Mardika yang menyilaukan itu.

"Bukan siapa-siapa, bukan urusan lo juga," ucap Lukas dingin lalu melirik Yura sekilas. Tak lama setelahnya Lukas melangkah pergi meninggalkan Yura dan kedua teman tongkrongannya itu.

"Kamu kok bisa kenal Lukas?" Sepeningal Lukas, Himawan malah  memulai ghibahan.

"Ehekm, jadi..."

Dan mulai lah ketiga orang beranggotakan Yura, Himawan dan Ardhan melakukan diskusi panas menengani Lukas Dirgantra.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
LUKAS DIRGANTRA : COLD ROOMMATETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang