28

3.3K 361 44
                                    

Senyum tipis mengembang di wajah lelaki yang kini sedang menatap deretan foto di dinding

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Senyum tipis mengembang di wajah lelaki yang kini sedang menatap deretan foto di dinding. Ia melipat tangannya di dada dengan matanya yang tertuju pada foto seorang gadis berkuncir. "Sebentar lagi kamu akan menjadi milikku selamanya, Yura Pradipta," kata lelaki bernama Ndrew merobek foto itu dari dinding lalu melipatnya dan memasukkannya ke dalam kantong celananya.

Ndrew tengah menyiapkan barang-barangnya saat dering ponselnya bergetar. Perangkap yang telah ia siapkan berasil. Kini lelaki itu siap menjalankan skenarionya.

"Mau kemana?" tanya Yura saat melihat Lukas hendak bersiap pergi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Mau kemana?" tanya Yura saat melihat Lukas hendak bersiap pergi. Lelaki dingin itu berpakaian serba hitam dengan helm yang sudah ia bawa sedari tadi. "Nongkrong, sebentar aja," kata Lukas Dirgantra berbohong. Sebelum pergi, Lukas memeluk Yura sekilas. Dalam pelukannya ia menepuk-nepuk punggung Yura dan membisikkan sesuatu. Setelahnya mata Lukas menatap nanar Yura dengan yakin, "Paham kan?" tanya Lukas mendapat anggukan pelan Yura.

Lukas Dirgantra meninggalkan Yura Pradipta di apartemennya sendirian. Sebenernya Yura takut dan cemas banget kalo ada apa-apa saat Lukas pergi. Tapi selama satu jam pertama Lukas meninggalkannya, nggak ada tanda-tanda janggal yang mengancam.

Kebetulan hari ini hujan badai dan petir menerjang kota Bandung. Sungguh! Ini suasana yang mencengkam. Sedari tadi Yura menyelimuti tubuhnya dengan selimut. Shit! Jangan sampe pake lampu mati!

Baru saja ia berharap agar lampunya tidak padam, beberapa detik kemudian lampu malah padam. Suasana semakin mencengkam. Suara hujan badai bercampur petir membuat Yura ketakutan setengah mati. Yura mengenggam ponselnya di saku celana longgarnya. Ia hendak menelpon Lukas untuk segera pulang tapi mengingat bisikan Lukas di telinganya tadi membuatnya mengurungkan niatnya.

Dalam keheningan yang mencekam, Yura berharap tidak akan ada yang terjadi pada dirinya. Tubuh Yura bergetar ketakutan saat ia mendengar suara langkah kaki dan suara pintu yang terbuka. Lukas?

Ditempat lain Lukas dan geng Diskupi sedang bersiap melancarkan rencana mereka

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ditempat lain Lukas dan geng Diskupi sedang bersiap melancarkan rencana mereka. "Lukas, Jeff, Jemmy kalian hati-hati," ucap Himawan seraya memakai helm fullfacenya. "Kalian juga," balas Lukas kepada Ardhan dan Himawan yang sudah bersiap di motor mereka masing-masing. Ardhan mengangguk lalu melajukan motornya ke arah barat diikuti oleh Himawan.

Sementara itu Jeff, Lukas dan Jemmy bergerak ke arah timur. Mereka hendak berjaga di apartemen. Saat mereka sampai hujan badai tiba-tiba melanda untung saja mereka sudah sampai ke titik mereka akan melakukan misi. Mereka bertiga menunggu di lantai basemen, menunggu kedatangan orang yang menerror Yura Pradipta selama ini. "Gue yakin! Orang itu pelakunya!" ucap Jeff mengenggam erat tongkat Baseball yang dibawanya.

Lukas menghela napas panjang, "Lo yakin ini ada hubungannya dengan Roseana?" tanya Lukas setengah tidak yakin dengan cerita Jeff semalam.

Jeff mengangguk, "Ndrew orang jahat yang nggak bisa dibiarin begitu aja," kata Jeff penuh amarah. Jeff mengingat terkakhir kali ia melihat Ndrew, lelaki jahat itu membuatnya hampir kehilangan nyawa saat itu. Tak hanya itu Ndrew juga sudah membuat Roseana meninggal bersama dengan janin yang dikandungnya."Dia udah ngebuat Roseana pergi, dia juga udah ngebuat bayi kecil kami pergi," kata Jeff langsung membuat Lukas dan Jemmy tersentak.

"Itu anakmu?" tanya Jemmy tak percaya. Jeff mengangguk lalu menunduk, sangat sakit baginya saat mengingat ia tidak bisa melindungi dua orang yang dicintainya. Seharusnya ia bisa menghentikan rencana bunuh diri Roseana saat itu.

Ditengah rasa tak percaya, terselip rasa bersalah di benak Lukas. Saat Roseana datang kepadanya dan berkata kalau dirinya mengandung Lukas malah menuduhnya sudah mengkambing hitamkan temannya. "Gue turut berduka," kata Lukas meremas bahu Jeff.

Beberapa menit mereka menunggu, lampu tiba-tiba padam. Lukas yang ingat kalau Yura takut kegelapan tiba-tiba panik dan hendak menghampiri Yura ke lantai apartemennya. Namun Jemmy dan Jeff menahannya, "Bro! Lo mau rencana ini gagal? Ndrew belum kelihatan!" kata Jemmy menarik Lukas menuju tempat persembunyian mereka lagi.

Cukup lama mereka bersembunyi di balik mobil. Ndrew tak kunjung terlihat. "Dia bakal dateng malam ini bukan?" tanya Lukas meragukan rencana ini. Jeff mengangguk mantap, "Udah gue pastiin dia bakal ngelancarin rencananya malam ini," ucap Jeff.

Tak berselang kemudian, Jemmy mengkode mereka. "Psst! Target terlihat!" bisiknya. Lukas melihat layar ponselnya, belum ada tanda bahaya dari Yura sementara Jemmy dan Jeff sudah siap dengan alat pertahanan mereka. "Kita kesana sekarang?"

Lukas menggeleng sambil masih melihat layar ponselnya, "belum."

Dua menit berlalu, belum ada sinyal. Dengan cemas Lukas menanti sinyal dari Yura. Dan tepat 3 menit berikutnya, sinyal pemberitahuan ancaman muncul di notifikasi ponsel Lukas. "Sekarang!" pekik Lukas langsung berlari menuju lantai apartemen Yura.

"Apa mau mu?" tanya Yura pada sosok berbayangan hitam yang berdiri 1 meter tepat di hadapannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Apa mau mu?" tanya Yura pada sosok berbayangan hitam yang berdiri 1 meter tepat di hadapannya. Sosok itu menyeringai, dengan pisau kecil di gengaman tangan kirinya ia mendekati Yura. "Kamu," kata sosok yang tak lain adalah Ndrew. Ndrew menampakkan wajahnya kepada Yura.

Yura benar-benar ketakutan sekarang, pikirannya kalut dan nggak tahu harus berbuat apa sekarang. Ingat, tekan sinyal bahaya kalo lo dalam keadaan tercancam. Yura menghela napas saat bisikan Lukas terlintas dipikirannya, dengan susah payah ia menekan aplikasi yang sudah Lukas pasang di hanphonenya. Yura menekan semua app yang bisa jarinya jangkau, dibalik pungungnya ia berusaha meraba-raba appnya. Beruntungnya ia berasil menekannya di waktu yang tepat.

Bersamaan setelah menekan tombol app itu, Ndrew malah menyerang dan mendekam mulut Yura. "Kamu akan menjadi milikku selamanya!" kata Ndrew mengunci pergerakan Yura.
[]

:::
Maap yak updatenya lama
Eheheheh
See u next?

LUKAS DIRGANTRA : COLD ROOMMATETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang