Hot Daddy Season 2✔

Maaf

Present
Exolsooh15

Jan lupa vote.

Semua hak cipta milik saya, kecuali nama tokoh karena mereka milik orang tua dan Tuhan.

Sekian terima enjoy ..

Minwoo menatap Appanya sedikit percaya, sedikit mencari sesuatu.

"Kakek harus ruangan Jasper dulu."

"Ahh, ada KimJi di dalam."

"Ooh oke." Setelah Yoochun pergi, barulah Minwoo berbicara pada Jiwon.

"Kau bisa duluan aku ingin bicara pada Appaku."

"Ah nde oppa."

Sungwoon menatap Minwoo dengan tatapan sedikit berbinar.

"Jangan harap Appa ingin menguasai harta mereka, Appa apa tidak ingat Eomma pergi karenamu? Seharusnya aku melarikan diri dari rumah dari pada tingal dengan iblis sepertimu."

"Park Minwoo." Lirih Sungwoon sedikit terkejut akan kata-kata dari Minwoo.

"Aku tidak sudi melihatmu, kau bukan Appaku kau orang lain." Lanjut Minwoo lalu meninggalkan Sungwoon sendirian dan merenungi semua pemikirannya.

'Kau tidak pernah berubah Sungwoon-ah, aku kecewa padamu. Kau sama saja dengan iblis, hanya mementingkan harta dalam kehidupanmu. Apa kau tidak pernah berfikir bagaimana perasaan anakmu hah! Kau memang tidak becus mengurus anak!'

"Hyeju-ah?" Lirih Sungwoon mendengar bisikan dari mendiang istrinya. "Maaf maafkan aku." Gumam Sungwoon.

Jiwon saat ini berada di kantin rumah sakit, dia sedang memilih makanan.

"Ahjumma, aku mau mandu dan sebentar ahjumma. Oppa sini."

"Oh kau sudah pesan?"

"Baru mandu saja, oppa mau bibimbap tidak?"

"Boleh."

"Mandu 2 dan bibimbap 2 nde."

"Ndee, tunggu sebentar yaa."

"Ji?"

"Hmm?"

"Maaf."

"Untuk?"

"Appaku."

"Ada apa dengan Appa, oppa?"

"Dia hanya ingin hartamu sejujurnya. Karena melihat kau dari keluarga kaya. Aku tidak tahu harus menasehati Appa seperti apa, beliau orang yang keras kepala." Jelas Minwoo dengan kepala menunduk, sejujurnya Jiwon melihat itu semua dan mendengarnya. Namun Jiwon tidak ambil pusing karena dia yakin bahwa Appa Minwoo dapat berubah.

"Oppa? Aku tidak kaya, yang kaya orang tuaku dan kakekku. Aku bahkan belum bekerja dan masih mendapat uang saku dari mereka."

"Kau benar."

"Sudah ya oppa jangan di bahas, ayo makan. Huaaa makanannya enak sepertinya."