Happy Reading!
------------------------------------------
“Sifat Rasi. Sifat yang tak pernah terbaca. Aku beranggapan bahwa jika ada sesuatu hal sepele yang membuat mu marah besar mungkin itu murni bukan salah ku, tapi mungkin kamu sedang dalam masalah keluarga atau yang lain.” -Saturnus
~~~Hard Heart that Hurt~~~
Saturnus melihat layar ponselnya. Tidak ada notif dari Rasi. Dia merasa cemas, apa lagi terakhir kali dia membentak Rasi dan menyumpahinya dengan keras.
Apa mungkin Rasi beneran marah, pikirnya. Tapi tidak mungkin, Rasi tidak seperti itu. Rasi adalah tipe orang yang diam seribu bahasa jika marah dengan seseorang.
“Gak ada kabar juga?” tanya Batari melirik ponsel Saturnus.
Saturnus memijat keningnya. “Apa dia marah beneran sama gue,” tebak Saturnus asal.
Batari terkekeh geli. “Heh ... lo tau kan kalo dia marah?? Kita tuh berasa ngomong sama angin,” ujar Batari memberikan sedikit penekanan.
Saturnus pun menganggukan kepalanya. "Ras, kantin gak?" srrrr srrrr.
Teringat dulu saat Rasi marah pada Saturnus, karena Rasi menolak seseorang yang dia suka hanya karena hatinya yang selalu mengatakan ‘Bukan’ membuat Saturnus gemas dibuatnya.
Pasalnya, orang itu adalah orang yang Rasi suka, dan Rasi yang membuat orang itu juga menyukai dirinya tanpa ia sadari, katanya sih orang itu menyukai Rasi hanya karena cerita dari Saturnus. Tapi apa yang Rasi lakukan? Kata ‘Menjauh’ bukan hal yang aneh lagi bagi dirinya.
Saat itu dimana Rasi benar-benar menyukai seseorang. Bahkan sepanjang istirahat, dia rela duduk di depan kelas hanya karena ingin melihat sang pujaan hati.
Tapi hal yang tidak dinginkan pun terjadi. Saat orang itu membalas perasaannya, dia malah menjauh. Memblok segala urusan dengan cowok itu. Bahkan saat berpas- pasan di jalan, Rasi sama sekali tidak meliriknya sedikit pun. Dia justru sengaja bercanda dengan Batari yang sedang berjalan di sampingnya, padahal saat itu tidak ada lelucon menurut Batari.
Dan hal itu yang membuat Saturnus marah.Berkali-kali sahabatnya itu melukai banyak hati. Lalu membuat Saturnus menegur habis-habisan hingga merenggangkan tali perhabatannya.
Rasi benar-benar diam sediam-diamnya. Tidak mengeluarkan satu kata pun, kecuali dengan orang yang tidak ada sangkut pautnya.
"Ras, lo marah sama gue?” tanya Saturnus mengintimidasi.
"..." Rasi tidak menjawab apapun, bahkan tidak mengisyratkan bahwa dirinya benar-benar marah atau tidak. Dia hanya menulis, melakukan kegiatan yang sedari tadi di lakukannya sebelum Saturnus menanyakan hal itu padanya.
“Makan yuk, Ras!” ajak Saturnus pada Rasi yang tengah merapihkan bukunya.
“..." Rasi masih tak menjawab apapun. Dia masih sibuk memasukan buku-bukunya kedalam loker yang berada di dalam kelas—tepatnya berada dibagian belakang. Bahkan setelah itu, dia berjalan melewati Saturnus tanpa sepatah kata pun. Meninggalkan Saturnus yang diam mematung, lalu kembali duduk di kursinya.
....
“Ras, tolong dong. Soal yang ini gue gak ngerti,” pinta Batari pada Rasi. Ajaibnya, Rasi menoleh kearahnya dan menjawab apa yang ditanyakan Batari.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hard Heart that Hurt (H2tH)
Teen Fiction"LO TAU SAMPAH GAK? KALO GAK TAU, LIAT DIRI LO SENDIRI ... GIMANA? GAK ADA BEDANYA BUKAN?" -Askara Baskara Anantadewa. Siswa teladan dan paling disegani karena kepintarannya di Altair High School. Sekolah tersohor ke 2 setelah Atlantis High School...