9. Hati Ekspayet

73 7 0
                                    

Yuk timin-timin langsung baca!

Cusssssss....

Happy Reading!

------------------------------------------

“Sebutan untuk para kaum Adam yang pernah Rasi suka dalam jangka waktu pendek itu Hati Ekspayet. Suka itu bukan berarti cintakan? Jadi bebas dong? Tapi yang gak bikin bebas itu saat orang yang disukain justru nyukain balik.” -Saturnus

~~~Hard Heart that Hurt~~~

Suasana kelas tidak terlalu ramai sejak bel istirahat berbunyi beberapa menit yang lalu. Kini, Rasi siap untuk diinterogasi oleh sahabat-sahabatnya.

Saturnus yang sudah memutarkan kursinya menghadap belakang, tepatnya kearah Rasi yang sudah gelisah dibuatnya.

"Ras, mending cepetan deh lo cerita dari tadi kemana?!" Satu pertanyaan pun terlontar dari mulut Saturnus.

Rasi menggaruk kepalanya yang tidak gatal. "Hhmmm, da-dari mana ya? Gak tau tuh dari mana."

"RAS?!" tegur Saturnus.

"Iyah kenapa?"

"Tinggal jawab aja susah banget sih!" ujar Saturnus membidik tajam mata Rasi.

"Tinggal pergi aja, gak usah dengerin gue susah banget sih," balas Rasi ringan.

"RAS!" teriak Saturnus menjadi-jadi.

"Aduh-aduh udah deh, kalian itu berantem terus sihhhhh, kasian tuh malaikat nyatetin dosa kalian mulu!" ujar Mentari menasehati kedua temannya yang tampak seperti anak kecil.

"Malaikat?" tanya Saturnus bingung.

"Tau ah!" acuh Mentari pada Saturnus, "Nih ya, Nunus. Teh Asi itu abis ketemu bunglonnya bu Ede," lanjut Mentari menjelaskan.

"Bunglon bu ede?"

"Ih! masa Nunus gitu aja gak tau, itu loh bunglon kesayangan suaminya bu ede."

"Ohhh, si warni?" jawab Saturnus cepat.

"Yaps!"

"Tapi serius Ras, lo ketemu bunglonnya bu Ede?" tanya Batari, mulai merasa curiga.

"Hhmmm."

"Kenapa bisa ketemu?" timpah Saturnus tak percaya.

Rasi mengedarkan mandangannya, matanya tak pernah berhenti di satu titik. "Ya-ya mana gue tau! bunglonnya aja yang petakilan."

"Btw Teh Asi." ucap Mentari serius seketika.

Rasi berusaha tenang, tentu saja hatinya sudah mengoceh sedari tadi. "Kenapa lagi?"

Mentari menatap Rasi seserius mungkin,entah apa yang ada dipikiran Mentari. Tapi Rasi merasa cemas jika sahabatnya itu mengetahui hal yang sebenarnya, terlebih Rasi sudah membohongi sahabat kekanak-kanakannya itu.

'Aduhhh, Mentari kok bikin gue deg-degan sih'

'Apa Mentari tau?!'

'Ah, gak mungkin. Tapi kalo dia beneran tau gimana? Bisa-bisa Satur-'

"Aku mau dong ngeliat bunglonnya. Ya? Ya,ya,ya? Boleh yah?" pinta Mentari tiba-tiba.

"Ihhhhh apaan si, Tar. Yang ada diterkam, mau?" jawab Rasi reflek. Dia sedikit tenang karena Mentari tidak tahu apa-apa sepertinya.

Hard Heart that Hurt (H2tH)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang