15. Mau Kenalan

99 7 0
                                    

ini tuh bawaannya awokawok banget!
Ah udahlah ckckck....

Happy Reading!

-------------------------------------------------

~~~Hard Heart that Hurt~~~

------------------------------------------------

"Lo kira satu kotak makan aja cukup untuk nutupin masalah kemarin?!" Askara menatap intens seorang gadis yang berada di hadapannya. Gadis itu terlihat sedikit pucat dibanding hari kemarin.


Mata Rasi terbelalak. "Ma-maksud lo satu itu kurang? Lo mau kotak makan gue juga?" gadis itu menutup mulutnya yang ternganga. Kaget. Padahal ia sudah membawa porsi ukuran untuk anak laki-laki. Yang pasti lebih banyak dari dirinya.

"Kenapa? ... Lo gak bawa lagi? Kalo gak bawa lagi gak usah kasih gue segala," ujar Askara menyepelekan. Cowok itu masih memasukan kedua tangannya kedalam saku dan menatap Rasi dingin.

Rasi merundukkan kepalanya. "Bawa ... gue bawa dua. Yang satu buat lo, yang satu lagi buat gue," ujar Rasi dengan suara pelan. Tubuhnya terlalu lemas untuk berdebat dengan Askara saat ini.

"Bawa ke kelas gue. Sekarang," titah Cowok itu segera mengambil langkah menuju kelasnya.

Dengan langkah yang masih terbilang belum cukup normal, Askara berhasil membuat Rasi membulatkan matanya dengan sempurna lalu mendongakkan kepalanya.

"Gak! Gak mau," tolak Rasi kelawat kesal.

"Suruh Saturnus ke kelas gue!" teriak Askara tanpa menoleh sedikit pun ke arah Rasi.

Rasi membuang nafasnya gusar. "KENAPA SI HAH?! KENAPA LO YANG HARUS IKUT CAMPUR URUSAN GUE SAMA KAK SUNRISE?!" teriak Rasi mengeluarkan seluruh tenaganya dan berhasil membuat Askara berhenti lalu berbalik menuju gadis itu.

Kini Askara tepat berada di hadapan Rasi. Dia melihat bibir gadis itu yang begitu kering dan memutih. "Kalo gitu, kenapa gak lo aja yang jujur?"

"Jujur itu baik..." ucap Rasi menggantung, "tapi suatu hal yang baik akan menjadi bencana kalo lo gak bisa baca situasi yang ada," lanjut gadis itu parau.

"Jadi menurut lo jujur itu gak baik?!" ujar Askara menggernyitkan alisnya.

"Gak semua hal yang baik itu indah, dan gak semua hal yang buruk itu kejahatan. Selagi lo bisa mempertimbangkan dengan kondisi yang ada. Dan gak merugikan pihak manapun," jelas Rasi mengambil dari pengalaman hidupnya.

Askara tersenyum miring. Menatap sepasang manik Rasi begitu dalam. "Bekel lo terlalu sedikit untuk gue." kata Cowok itu, ia berbalik lalu segera pergi menuju kelasnya.

Rasi memperhatikan punggung Askara yang semakin lama semakin menjauh. Gadis itu kesal bukan main."Sabar..sabar.. semuanya akan baik-baik aja Ras," monolog Rasi mengusap-usap dadanya.

'Huuhhhh'

Suasana kelas Askara sudah tidak terlalu ramai. Beberapa ada yang sudah berada di kantin, ada yang mengorbankan waktu istirahatnya untuk mengerjakan tugas, dan ada juga yang pergi tapi entah kemana. Entah itu mejeng di depan kelas sambil bermain gitar, entah itu mencegat adik kelas untuk dipintai jajanannya. Sedikit kok, Cuma tujuh bungkus nasi aja!

"Kenapa lo liat-liat kita? ... wahhh jangan-jangan lo suka sama yang sejenis yak? Pantesan lo gak punya cewek dari dulu," ujar Samsul salah satu cowok yang sedang mejeng di depan kelas Askara bersama dengan teman-temannya yang lain. Cowok itu adalah teman sekelas Askara.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 16, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Hard Heart that Hurt (H2tH)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang