Ini temen-temennya Askara udah mulai muncul cul cul... akhirnyaa gak sepi lagi deh..
Hehew xoxoHappy Reading!
--------------------------------------------------
~~~Hard Heart that Hurt~~~
--------------------------------------------------
Pagi ini Tama dan Hara sudah berada di koridor sekolah menuju kelas mereka. Tama menyampirkan tasnya di pundak sebelah kanan, begitu juga dengan Hara. Mereka tampak cool walaupun dari jauh.
Tama adalah teman baik Askara, begitu juga dengan Hara. Mereka memang sangat terkenal di Altair. Apa lagi cewek-cewek di sana yang terbilang sangat membidik ketiga cowok tersebut. Walau bisa dibilang Tama itu yang paling konyol diantara mereka bertiga, tapi tetap saja Tama masih diidola-idolakan oleh para siswi Altair karena parasnya yang tidak kalah dengan Batara dan Hara. Namun, kemana-mana tetap Askara nomor satu dipikiran murid-murid Altair.
Mereka bertiga itu sudah seperti mood booster nya para kaum hawa. Setiap mereka bertiga lewat pasti ada saja yang gereget sambil loncat-loncatan tidak jelas, bahkan sampai ada yang teriak-teriak memanggil Askara.
"ASKARA, JODOH KAMU DISINI!"
"kata mamah, nanti mampir ya sayang!"
"Gue gak kuat liat yang beginian! Meleleh ade nih bang...."
"Kalo Askara gak dapet, Hara aja dehh gakpapa kok, Tama juga boleh."
"Askara kemaren gue ke peramal katanya kita jodohhhh."
Ya begitulah. Tapi sebenarnya mereka bertiga itu masih belum lengkap karena tiga yang lain izin bersama karena melakukan pendakian.
Anak gunung.
Adinata, Samuel, dan Hyun Jae. Jadi jika ditotal mereka seharusnya berenam. Namun hobi yang berbeda membuat mereka terpecah seperti itu. Sayang.
Hyun Jae mungkin nama yang paling asing diantara mereka. Hyun Jae memang manusia asli korea. Maksudnya orang korea asli yang memilih menetap di sini. Namanya berubah semenjak berteman dengan Tama. Hyun Jae jadi lebih sering dipangil 'Jae' oleh mereka berlima. Sudah begitu dipanggil menggunakan logat indo lagi. Makin aneh kan jadinya.
Sedangkan Adinata adalah cowok yang otaknya hampir setara dengan Askara. Adinata lebih sering dipanggil Nata oleh teman-temannya. Suka bercanda, tapi tidak sebercanda Tama.
Yang terakhir ada Samuel. Namanya bagus, tapi cowok itu lebih sering dipanggil Muel. Kekonyolannya hampir sama dengan Tama.
"Halo Caca sayang, apa kabar?" goda Tama yang baru saja masuk kedalam kelas.
"Muka lo gue tendang!" balas Caca galak. Cewek itu sedang memegang pengki dan sapu di kedua tangannya.
"Aduh neng Caca jangan galak-galak jadi cewek, nanti gak ada yang mau loh...." kata Tama meledek.
Memang untuk ukaran cewek seperti Caca itu masuk kedalam jajaran cewek-cewek jutek di Altair. Kadang saja ada beberapa cowok yang mikir berkali-kali untuk dekat dengannya. Serem....
"Emang dasar cowoknya aja pada pengecut," ujar Caca asal.
"Lah kok jadi cowok yang disalahin?"
"Ya emang cowok tuh gak pernah tau apa yang di mau ceweknya."
"Ya gimana kita mau tau, orang cewek aja kalo ditanya diem-kalo gak bilangnya terserah," celoteh Tama menerima tatapan tajam dari Caca.
"Udah sana lo piket." Caca memberikan sapu berserta pengki dari tangannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hard Heart that Hurt (H2tH)
Teen Fiction"LO TAU SAMPAH GAK? KALO GAK TAU, LIAT DIRI LO SENDIRI ... GIMANA? GAK ADA BEDANYA BUKAN?" -Askara Baskara Anantadewa. Siswa teladan dan paling disegani karena kepintarannya di Altair High School. Sekolah tersohor ke 2 setelah Atlantis High School...