--------------------------------------------------
Sorry for typos and happy reading.
--------------------------------------------------
[ 18 ]
Suzy menolak pulang. Mungkin karena wajahnya yang terlalu sembab akibat banyak menangis. Wanita Bae itu melarang Myungsoo mengantarnya pulang, mengatakan bahwa ia ingin tidur di apartemen pria itu saja sebagai gantinya.
Myungsoo tidak bisa melarang Suzy, tidak ingin lebih tepatnya.
Hari ini pasti sangat berat baginya― Myungsoo berpikir demikian, memutuskan untuk tidak mengatakan apapun saat Suzy memintanya langsung menuju apartemen.
Suzy menatap ke luar jendela, melihat pemandangan di luar mobil dengan kepala yang ia sandarkan pada kepala kursi. Kepalanya sakit akibat banyak menangis dan matanya terasa berat, pernapasannya bahkan terasa sedikit terganggu. Suzy akui bahwa ia banyak menangis tadi, sangat-sangat banyak. Dia benar-benar meluahkan segala yang ia pendam selama ini, dan itu melegakan.
Ibu dan ayahmu memutuskan untuk bercerai, kami sudah mengirim berkasnya dan― masa sidang mediasi sudah lewat. Kami sudah resmi bercerai beberapa hari yang lalu.
Mata sembab wanita itu terpejam rapat, dia meringis ketika teringat kembali akan kalimat sang ibu. Kedua orangtuanya telah mengajukan berkas perceraian jauh hari, berpura-pura semuanya baik-baik saja di depannya selama ini sampai beberapa jam yang lalu. Mungkin fakta itulah yang membuat Suzy terhantam keras. Hatinya sakit.
Myungsoo yang sedang menyetir melirik singkat Suzy, melepaskan sebelah tangannya dari kemudi dan menggunakan tangan itu untuk meraih tangan Suzy. Menggenggam erat sembari berkata― "jangan menyimpan apapun, bicaralah padaku dan luahkan. Memendam semuanya hanya akan membuatmu stress."
Suzy yang telah membuka kelopak mata memandang Myungsoo, dia tersenyum. Menangkup tangan Myungsoo yang menggenggam tangannya, mengusap lembut.
"Aku hanya tidak tau bagaimana mengatakannya. Rasa sesak di dadaku tak bisa dijabarkan dengan kata-kata." Dia masih tersenyum, namun terlihat getir. Myungsoo mendengarkan, melirik singkat lantas menatap lurus jalanan lagi. Dia harus fokus.
Dengan masih mengusap tangan Myungsoo, Suzy tertunduk. Mempertahankan senyumannya lantas lanjut berucap, "sebelum kita pergi ke Busan. Aku pernah melihat ibu sedang bersama seorang pria. Di pusat perbelanjaan."
"Saat kau pergi dengan Krystal?"
Suzy mengangguk.
"Dia terlihat bahagia saat bersama pria itu, tidak pernah mengeluarkan ekspresi seperti itu saat bersama ayah. Saat melihat itu, aku mencoba untuk memahaminya, aku mencoba mengerti posisinya, namun―" Suzy tercekat.
"Namun, kenapa aku tetap merasa sakit sekarang?" Dia mengangkat kepala, melihat Myungsoo yang hanya bisa mengeratkan pegangan pada tangannya karena harus fokus menyetir. Mereka hampir sampai.
"Itu wajar sayang."
Suzy kembali mengangguk.
"Aku tau." Dia menghela napas keras, "aku tau itu wajar. Lucu sekali." Tambahnya, kembali menghela napas, namun kini dengan tawa kecil yang lepas.
"Kalau diingat-ingat lagi, sepertinya pria itu orang Jepang. Krystal mengatakannya padaku."
"Kekasih ibumu?"
"Hem."
"Lalu, apakah dia akan pergi bersama pria Jepang itu?"
"Mungkin saja. Mereka terlihat saling mencintai satu sama lain."
KAMU SEDANG MEMBACA
Ulzzang [END]
FanfictionWe just an ulzzang couple! © LoveSooji | Published : April 2020