Ulzzang - 10

1.8K 302 22
                                    

--------------------------------------------------

Sorry for typos and happy reading.

--------------------------------------------------

[ 10 ]

Pantai Haeundae dikelilingi oleh bangunan gedung pencakar langit, hal ini dikarenakan posisi pantai yang memang berada dekat dengan pusat kota. Krystal telah menemukan tempat untuk mereka tinggal lewat koneksi yang ia miliki, sebuah apartemen dengan dua kamar. Seorang teman merekomendasikan tempat itu.

"Kalian kan hanya berdua, kenapa mengambil kamar yang paling besar?" Jinyoung langsung protes pada Krystal setelah wanita itu dengan seenaknya memilih kamar yang paling besar untuk ia dan Suzy tempati.

"Kalian kan bisa tidur di sembarang tempat, tidak seperti kami, jadi kamar kecil pun tak masalah." dengan santai Krystal mengibas rambutnya sembari menyeret koper, "kamar ini memiliki kamar mandi yang bagus tau, jadi kamar ini milik kami." Ucapnya lagi setelah berhasil memasuki kamar.

"Bukankah begitu Suzy?" Tanya sang wanita Jung yang langsung diangguki oleh Suzy.

"Sudahlah hyung." Ravi menepuk punggung Jinyoung berulang, "Krystal ada benarnya, kita juga akan tidur sembarangan dan bukannya di kamar." Berlalu begitu saja memasuki apartemen itu dengan tas bawaan.

"Tidak ada gunanya berebut kamar." Kali ini Kai yang lewat, ikut menepuk bahu Jinyoung persis seperti yang Ravi lakukan tadi.

Seung Ho yang mengikuti Ravi serta Kai tidak mengatakan apapun, dia hanya melewati Jinyoung dengan senyuman kecil. Myungsoo yang terakhir masuk bahkan tak meliriknya sama sekali, pria itu asik dengan ponselnya sendiri. Selalu begitu.

Ulzzang

"Selamat datang ke Busan teman-teman!"

Myungsoo, Ravi, Jinyoung, Kai serta Seung Ho menatap orang yang baru bergabung dengan mereka tersebut, tanpa kata sama sekali membuat orang itu terbatuk-batuk dengan sengaja.

"Reaksi macam apa ini? Kalian tidak senang melihatku lagi setelah sekian lama?" Lee Hoya― pria yang baru bergabung tersebut memandang kelima pria yang berada di ruang tengah apartemen itu, lebih tepatnya ia memandang Myungsoo serta Kai.

"Oy Hoya, lama tidak bertemu bro." Kai melambaikan tangan antara mau tidak mau, langsung melempar dirinya ke arah sofa dan asik dengan remote televisi.

Hoya berdecih melihat reaksi yang diberikan oleh Kai, dia mendekati Myungsoo dan duduk di sebelah pria itu. "Kalian tidak berubah, masih menyebalkan." dia merangkul Myungsoo, meninju lengan sang pria dengan santai.

Dia, Myungsoo dan Kai satu sekolah saat di Sekolah Menengah Atas. Setelah tamat, Hoya kembali ke Busan. Meskipun begitu, dia dan teman-teman yang lain masih bisa dibilang dekat.

"Setidaknya bawalah sesuatu yang bisa dimakan, dengan begitu kami akan menyambut mu dengan lebih antusias." Myungsoo akhirnya bicara pada Hoya, langsung membuat pria Lee itu mendengus.

"Kau masih si penggila makan." Hoya menggeleng dengan wajah yang berkerut, "tidak perlu khawatir kawan," kini Hoya melepaskan rangkulan tangannya dari tubuh Myungsoo, "aku datang dengan tangan kosong karena mau mengajak kalian makan di tempatnya langsung, lebih seru begitu tau."

Kalimat Hoya tersebut bagaikan membawa secercah cahaya di tengah kegelapan, kelima pria yang tadinya tidak berekspresi memandang berbinar dirinya.

"Akhirnya kalian memandang wajahku dengan tatapan yang menyenangkan." kedua bahu Hoya turun.

Ulzzang [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang