--------------------------------------------------
Sorry for typos and happy reading.
--------------------------------------------------
[ 6 ]
Suzy bisa dengan mudah bergaul dengan orang-orang baru, tidak hanya wanita namun juga pria. Dia sangat ramah dan juga baik, bicara dengan sopan serta tak terlalu pemilih. Namun, entah bagaimana dia tidak bisa bergaul dengan keluarganya sendiri. Tak banyak orang yang tahu masalah itu.
Hanya karena dia menerima uang jajan tiap bulan dengan nominal yang lumayan besar, teman-temanya berfikir bahwa Suzy sangat dimanja di dalam keluarga Bae. Tapi nyatanya tidak demikian.
Suzy hanya bertemu dengan ayah dan ibunya sesekali, dia bahkan hanya bertemu dengan kakek serta neneknya sekali dalam setahun, hanya dihari-hari besar tertentu.
Ayah dan ibunya merupakan pebisnis sukses, menjalankan bisnis di bidang yang berbeda sejak muda. Bisa dikatakan bahwa keduanya merintis karir dari nol, bukan meneruskan usaha keluarga.
Keduanya bukanlah orang yang hangat, tidak terlalu banyak bicara bila itu di luar kehidupan bisnis. Suzy tak tau dia mirip siapa, karena jika dilihat-lihat lagi― dia tidak mirip dengan keduanya. Dalam urusan kepribadian tentu saja.
"Kau akan berlibur dengan anak-anak itu lagi?"
"Iya. Kami akan ke Busan. Seorang teman punya tempat yang bagus di sana."
Suzy menahan kedua orangtuanya setelah mereka makan malam, sengaja bertindak demikian agar dia bisa bicara tentang rencana liburan musim panas. Waktu kepergian semakin dekat, tapi Suzy baru sempat minta izin sekarang. Bagaimanapun juga, Suzy yakin kedua orangtuanya tidak akan melarang.
"Myungsoo akan ikut denganmu?"
Suzy mengangguk, kedua orangtuanya jelas sudah kenal dengan Myungsoo. Beberapa tahun yang lalu Myungsoo datang, memperkenalkan dirinya sebagai kekasih Suzy. Ayah dan ibu wanita itu tak banyak mengeluarkan reaksi.
"Baiklah kalau begitu."
"Selamat bersenang-senang."
Keduanya langsung memisahkan diri setelah memberikan izin tanpa bertanya lebih lanjut. Suzy tersenyum kecut, dia sudah menduga hal seperti ini akan terjadi. Dia sudah benar-benar menduganya, namun kenapa dia masih merasa kecewa?
◄ Ulzzang ►
Suzy menarik selimut, menutupi tubuhnya yang terbalut piyama itu sampai sebatas dagu. Dia memalingkan wajahnya ke samping, melihat sebuah pigura di atas meja nakas. Foto ulang tahunnya yang ketujuh tahun, bersama dengan ayah serta ibunya.
"Selamat malam ayah, ibu." Ucapnya, masih melihat figura itu dengan senyuman. Suzy langsung memalingkan wajahnya ke arah lain setelah berucap demikian. Tiba-tiba dia merasa sedih, pikirannya selalu kemana-mana jika sudah larut seperti ini dan Suzy benci itu. Akan sulit pergi tidur jika sudah demikian.
Deringan ponsel membuat Suzy tersentak, dia kembali melirik meja nakas dan benar saja― ponselnya berbunyi. Kim Myungsoo adalah pemanggil.
"Halo." Suzy langsung mengangkat panggilan itu, berbaring miring sembari memeluk guling.
"Sudah kuduga kau belum tidur."
Suzy menghela napas.
"Kenapa? Terjadi sesuatu?
KAMU SEDANG MEMBACA
Ulzzang [END]
FanfictionWe just an ulzzang couple! © LoveSooji | Published : April 2020