18.belajar melupakan

301 43 8
                                    

Tidak semua hal bisa kamu miliki. Begitupun dengan dia.
-Arasya
⭕⭕⭕

ARASYA POV
Aku,Mama,dan Papa sedang memakan makanan kami. Seperti biasa hanya dentingan sendok dan garpu yang terdengar. Aku sudah selesai makan. Dan Aku beranjak dari tempat duduk dan langsung menyalimi Mama dan Papa yang sedang Makan.

"Mah,Pah Ara berangkat dulu yah," Ucapku pada Papa dan Mama.

"Yaudah hati-hati loh Ara," Ucap Mama dan Papa.

"Siap," Ucapku dan memberikan hormat seperti upacara bendera. Kedua orangtuaku hanya tersenyum dan terkekeh. Serta menggelengkan kepala mereka melihat tingkahku. Dan Aku langsung berjalan ke depan.
Dan disebelahku lagi-lagi ada Queen. Aku ingin mengajak Queen untuk pergi ke sekolah bersama.

"Hai Queen, Bareng yuk," Ucapku pada Queen.

"Boleh kok Ara," Ucap Queen.

Akhirnya ojek pun lewat. Queen memanggil ojek itu dan langsung memberitahu untuk mengantarkan Aku dan Queen ke sekolah. Ojek itu hanya mengangguk.

Setelah menempuh beberapa menit Akhirnya Aku dan Queen sudah sampai di sekolah. Kami segera membayar ojek tadi.

"Ini pak uangnya," Ucapku pada ojek itu. Dan Queen melakukan hal yang sama. "makasi yah." Ucap ojek itu.

Setelah itu kami pun langsung pergi ke kelas kami. Aku dan Queen beda kelas. Akhirnya Aku sudah sampai dikelas.

"Hai Ara," Ucap sahabatku,Risma, Dan Dinda.

"Eh,hai juga," Ucapku pada mereka.
Dan Aku langsung menaruh tas ku dibangku tempat duduk diriku.

Lonceng berbunyi. Tanda bahwa murid-murid di suruh berbaris. Aku dan lainnya segera berbaris. Dan didepan kami sudah ada kepala sekolah.

"Selamat pagi semuanya," Ucap kepala sekolah.

"Siap selamat pagi." Ucap murid-murid semua.

"Oke. Jadi ibu Akan mengumumkan tentang kelas 9 yang akan UN. Jadi persiapannya telah ibu bilang kemarin. Diharapkan kalian bisa menyiapkan semuanya dengan baik," Ucap kepala sekolah.

Kelas 9 mengangguk,dan langsung memberi tepukan kepada kepala sekolah.

Skip ...

Sekarang sudah jam istirahat. Dan sahabatku,Risma,dan Dinda menghampiriku.

"Ara kekantin yuk?" Ucap Listi aku tidak enak menjauhi mereka. Dan aku langsung menganggukan kepala.

Aku dan lainnya segera pergi ke kantin. Dan setelahnya kami pun duduk ditepi lapangan. Dan disana Aku melihat Bintang. Disebelahku sudah Ada sahabatku,Risma,dan Dinda. Aku melihat Bintang dia menatapku selama beberapa detik. Aku langsung menoleh ke Arah lain.

Dari Arah lain Queen dan Ayla datang kepada kami. Dan Aku lihat Ayla kelihatan bahagia. Dan Ayla dan Queen duduk di sebelahku. Karena Aku penasaran dengan Sikap Ayla akupun bertanya.

"Ayla kenapa kok kamu kelihatan bahagia banget?" Ucapku. Dan yang lain yang melihat Ayla yang bahagia itu hanya menganggukan kepala membenarkan ucapanku.

"Ayla baru jadian sama kakel makannya dia senang," Ucap Queen. Aku lihat Ayla malu dengan ucapan Queen. Aku semakin merasa penasaran dengan sikap Ayla.

"Emang namanya siapa Ayla?" Ucapku pada Ayla yang heran dengan sikapnya.

"Bintang," Ucap Ayla. Aku merasakan seperti ada sakit yang menusuk hatiku. Aku tidak sadar mataku berkaca-kaca. Mungkin itu hanya orang lain dan Aku kembali bertanya pada Ayla.

"Bintang yang mana?" Ucapku pada Ayla dengan hati yang sakit.

"Bintang yang aku panggil lapangan itu loh, Kemarin dia nembak aku," Ucap Ayla.

Ada yang sakit dibagian hatiku. Aku langsung berlari dan pergi ke Toliet. Dan menangis disana.

Hiks ... hiks ... hiks ...

"Kenapa Bintang, Aku kira kamu juga cinta sama Aku, ternyata Aku yang berharap lebih pada kamu," Ucapku tersenyum gentir.

Tok ... tok ... tok ...

"Ara kamu baik-baik aja kan?" Ucap Queen.

"Iya aku baik, kalau mau duluan, duluan aja," Ucapku sebisa mungkin tidak menampakan suara serak.

"Yaudah deh," Ucap Queen.

Aku masih menangis. Air mataku mulai berjatuhan ke lantai. Apa salah aku mengharapkannya? Tubuhku mulai merosot ke bawah. Air mataku berjatuhan tak karuan.

"Kenapa Bintang? Kenapa?" Ucapku pelan. Aku sangat sakit disini, Tunjukku pada hatiku. "Aku sakit, Hatiku hancur!!"

Hiks ... hiks ... hiks ...

Aku sakit hati. Dan sebisa mungkin aku tidak menangis. Air mataku aku basuh dengan air.

Aku pun keluar dari toilet dengan perasaan yang kalut. Saat aku keluar dan menuju ke kelas. Ayla dan Bintang sedang bersamaan? Aku tidak menyangka semuanya akan jadi seperti ini?

Aku segera mengusap Air mataku. Dan sahabat ku menghampiriku.

"Hei Ara kok nangis? Jangan nangis oke! Ara kan kuat?" Ucap sahabatku.

"Emang kamu nangis karena apa Ara?" Ucap Queen. Aku hanya menggeleng. Dan masih menangis sesegukan. Aku memberikan isyarat lewat sorot mataku agar mereka tidak bertanya lagi.

***

Aku sekarang telah dirumah. Hari sudah larut malam. Dan Aku masih memikirkan tentang Bintang.
Aku menangis memikirkan tentangnya.

Hiks ... hiks ... hiks ...

Kenapa, Kenapa rasa sakit hati seperti ini. Kenapa cinta ku tak terbalaskan? Aku menangis di tengah gelapnya malam. Aku berusaha menguatkan hati ini agar bisa melupakannya! Yah harus!

Ternyata cinta yang selama ini Aku pendam tak kunjung terbalaskan. Perlahan Rasa itu akan memudar dan Aku harus melupakannya.

The end

Hy semua gimana sama part ini? Author sedih banget pas nulis part ini😢
Semoga ini jadi pelajaran buat kita semua, tak semua yang kita harapkan bisa terwujud.😇
Bantu follow,vote,dan komen yah semua.🙃💛
Cerita akan direvisi setelah tamat.✔
Jangan lupa follow ig Author:@ameliaviolleta__
Dan save no wa Author:085757161662
Makasi❤


Arasya Story [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang