16.kenapa

202 48 14
                                    

Kalian berubah. Entah itu dari segi manapun. Sekali kepercayaan rusak tidak akan sama seperti semua
-Arasya
⭕⭕⭕

ARASYA POV
Hari ini Aku sekolah. Walaupun masih dalam keadaan sakit. Bagaimana pun Aku tidak boleh ketinggalan pelajaran. Aku sudah bangun tepat jam 05:00 dan Aku sudah mandi dan sudah siap dengan seragam ku. Aku pengen sekolah karena mau menanyakan kenapa mereka sahabatku sangat membenciku. Dan aku langsung berjalan ke ruang makan. Setelahnya Aku pun memainkan handphone ditanganku dan menatap layar Handphone

"Loh kok Ara kamu masih sakit kok udah mau sekolah?" Ucap Mama.

"Nggak kok mah. Ara sudah mendingan, makannya Ara mau sekolah," Ucapku pada Mama.

"Yaudah pakai jaket kalau mau sekolah, Mama ke dapur dulu mau masak," Ucap Mama.

"Iya mah." Ucapku pada Mama.

Dan Aku lihat Papa sudah bersiap-siap untuk kerja. Dan Papa segera menghampiri diriku.

"Ara kamu kan masih sakit,kok sudah sekolah?" Ucap Papa bertanya kepadaku.

"Nggak kok pah. Ara sudah mendingan," Ucapku pada Papa.

Setelah beberapa menit makanan yang telah dibuatkan Mama sudah siap. Dan setelahnya kami pun segera Makan. Setelahnya Aku berdiri dan mengambil jaket karena kebetulan Aku sudah kelar makan. Dan hari ini piket Aku. Dan Papa sudah menyelesaikan acara makannya.

"Ara bareng sama papa aja, Papa sudah kelar makannya," Ucap Papa. Mama menganggukan dan mengiyakan ucapan Papa.

"Yaudah deh pah," Ucapku pada Papa. Dan setelahnya Aku dan Papa langsung pergi ke sekolah. Dan Aku tidak lupa menyalimi mama.

Setelah menempuh beberapa menit, Akhirnya aku sudah sampai di sekolah. Ini masih jam 06:00 dan Aku langsung menyalimi Papa dan langsung pergi ke kelas.

Setelahnya Aku pun bertugas piket. Dan akhirnya setelah memakan waktu beberapa menit Akhirnya kelas pun sudah bersih.

Setelahnya Aku pun segera duduk. Dan teman sekelasku mulai berdatangan. Dan Aku lihat Risma sudah datang.

"Hai Ara, Kok kamu sekolah? Bukannya masih sakit?" Ucap Risma dan menyapaku sekaligus bertanya kepadaku.

"Nggak kok Ris, Aku sudah mendingan," Ucapku pada Risma. Dan Risma hanya menanggapi ucapanku dengan menganggukan kepala. Dan Aku lihat juga sahabatku mulai berdatangan. Dan Aku lihat Bunga sudah datang

"Bunga, Aku mau ngomong sama kamu," Ucapku pada Bunga dan menahan lengannya.

"Nggak usah pegang-pegang deh. Lagian siapa sih loh. Temen bukan. Sahabat munafik iya," Ucap Bunga dan menatap sinis kepadaku.

"Loh kamu kok berubah sih Bunga, Kenapa kamu berubah," Ucapku pada Bunga dan mataku sudah berkaca-kaca.

"Nggak guna ngomong sama sahabat munafik kayak lo!!" Ucap Bunga.

Aku hanya tersenyum gentir. Dan sahabatku yang lain sudah mulai berdatangan.

***

Sekarang sudah jam istirahat. Dan Aku,Risma,dan Dinda pergi ke kantin. Dan setelah Aku berjalan ke kantin disana sudah Ada sahabatku yang bercanda ria disana.

"Masa sih Rani?Seriusan?" Ucap Bunga yang terdengar di telingaku.

"Iya dong," Ucap Rani dan kemudian sahabatku mulai tertawa. Aku pun langsung berjalan ke arah mereka. Dan langsung menanyakan kenapa sih mereka benci kepadaku.

"Kalian kok berubah sih? Apa salahku?" Ucapku pada mereka. Semula mereka yang tertawa ria langsung menghentikan tawa mereka ketika melihatku.

"Sahabat kok munafik!! Sudah tau Bunga suka sama Radit eh malah di tikung ," Ucap Listi sinis kepadaku.

"Maksud kamu apa sih Listi? Kenapa kalian berubah hanya karena cowok?" Ucapku pada mereka.

"Kamu tau kan Aku suka Radit. Tapi tetap tikung dibelakang, Bilangnya hanya chatan eh malah ditikung, bener kata Rani Loh munafik!!" Ucap Bunga.

"Aku nggak pernah tau kamu suka Radit, Lagian Aku nggak pernah cinta ataupun suka sama dia, dan yang jelas ucapan Rani itu bohong!!! Benerkan Rani?" Ucapku dan Airmata sudah mulai berjatuhan dari mataku.

Aku lihat Rani sudah mulai diam. Dan yang lain menoleh pada Rani dan meminta penjelasan.

"Ran,yang lo bilang benerkan? Ara itu pengkhianat?" Ucap Bunga dan menatap Rani. Rani menggeleng dan menunduk. Dan mereka menatapku dengan penuh penyesalan.

"Ara,maafin kami , kami nggak bermaksud," Ucap Listi dan lainnya. Aku langsung berjalan ke kelas dengan suasana hati yang hancur. Kenapa mereka lebih percaya orang lain dibandingkan sahabatnya sendiri?

Saat Aku keluar dari kantin Aku melihat Bintang dia menatapku lekat. Dan Aku langsung memutuskan kontak Mataku dengan Bintang dan langsung pergi ke kelas.

***

Sekarang sudah malam. Tadi sahabatku sudah meminta maaf tapi entah kenapa hati ini masih sakit memaafkan mereka. Dan tentang Bintang tadi dia sempat menatapku. Akankah Aku akan bisa menggapainya?

Hari sudah larut malam. Dan Aku segera pergi ke Alam mimpiku dengan perasaan yang kalut.

Next ...

Hy semua, Gimana sama part ini? Bagus nggak? Dan semoga kalian suka yah.🌌
Jangan lupa follow,vote,dan komen biar Author tambah semangat nulisnya.🤗💪
Cerita akan direvisi setelah tamat.✔
Jangan lupa follow ig Author:@ameliaviolleta__
Dan save no wa Author:085757161662
Makasi❤🌌😙

Arasya Story [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang