"LEE JENO!"
Jam masih menunjukkan pukul satu dini hari tapi kekesalan Renjun tak bisa dibendung lagi. Terhitung lima kali ia memabangunkan Jeno tuk menuruti ngidamnya, tapi lima kali itu juga Jeno minta dispensasi waktu masing-masing lima menit lamanya.
Awalnya Renjun memaklumi, Jeno pasti lelah karena bekerja seharian ditambah harus meladeni tingkah Siyeon yang makin kesini makin minta dicolok matanya. Tapi lama-lama menyebalkan juga. Jeno selalu berkata 'lima menit lagi sayang' lalu lajut tidur pun disertai dengkuran yang luar biasa berisik selang lima detik setelahnya.
Renjun sama sekali belum tidur karena sedari sore perutnya terasa tidak nyaman, bayi nya rewel, ingin memperbudak Jeno seperti saat di istana dulu tapi kasihan. Tapi.. tapi yang dikasihani malah ngelunjak, kan Renjun kesal.
Bahkan usai diteriaki pun lelaki Lee itu sama sekali tak bergerak.
Menjengkelkan!
Dengan wajah membengut dan mata berkaca-kaca Renjun meraih kunci mobil yang tersimpan di nakas. Ia mau cari ice cream sendiri saja walau ujungnya pasti dimuntahkan lagi karena tak sesuai keinginan.
Iya, sesederhana itu Renjun mengidam tapi ia maunya Jeno yang carikan. Ice cream rasa apapun dengan merk apapun bahkan yang beli di minimarket depat apartement pun Renjun terima asal Jeno yang cari.
Renjun beranjak dari kasur, tiga langkah kemudian ia berhenti untuk mengecek Jeno berharap lelaki Lee itu menyadari kepergiannya. Namun yang ia temukan malah membuatnya makin meradang.
Lee Jeno malah semakin bergelung nyaman dibalik selimutnya.
"menyebalkan!"
Wing!
Tak!
"aduh!"
Kunci mobil pun sukses mendarat dikening sexy Jeno tanpa tedeng aling-aling dan tepat sasaran.
.
Tangan kiri sibuk mengompres kening sementara tangan kanan melingkari pinggang Renjun yang duduk dipangkuan dengan posisi miring ke kanan menjaga si cantik agar tidak jatuh.
Untung Jisung tidak terbangun karena kerusuhan yang diciptakan kedua orang tuanya.
"hiks hiks" Renjun makan ice cream coklatnya diselingi sesegukan, matanya menatap lurus ke depan, enggan bertatapan dengan Jeno yang membuatnya kesal malam-malam.
"sayang~"
Lirikan sinis Jeno dapat. Oke, ia memang pantas mendapatkannya. Tapi Renjun begitu lucu sekarang, membuat Jeno tak tahan untuk tidak membubuhkan ciuman gemas di pipi agak berisi sang pemilik hati.
"jangan cium-cium ih!" Renjun mendorong bibir Jeno yang terus menciumi pipinya menjauh hingga pelukan si lelaki Lee pada pinggannya merenggang. Renjun sedang kemusuhan, tidak mau dekat-dekat dengan Jeno.
Ta-tapi kan kamu dipangku- ah sudah lah. Dari pada kena cakar. Lagipula, sikap induknya Jisung itu tak akan bertahan lama.
"Jeno~"
Nah kan,
"kenapa hm?"
"peluk"
Hais, memang banyak kau Lee.
.
KAMU SEDANG MEMBACA
Magical Gate (Noren)
FanfictionGerbang sihir akan terbuka setiap tujuh bulan purnama sekali. Hutan menjadi tamengnya, dan hanya orang yang 'membutuhkan' lah yang bisa melaluinya. Serta, akan ada pertukaran didalamnya. Namun yang datang akan pergi, yang pergi akan kembali dan per...