Note: chap ini panjang banget. jangan lupa puter ost nya
.
.
.
Brakk!
"bedebah sialan!" murka Guanlin usai mendengar pesan dari utusan Ibu Suri. Matanya melirik tajam pengawal pribadinya –pengganti Wong Yukhei sebagai kode untuk menghabisi utusan tersebut.
Crash!
Utusan Ibu Suri pun meregang nyawa saat itu juga.
Sepasang mata sang Pangeran menatap dingin darah utusan Ibu Suri yang mengalir mengotori area perkemahannya. Beruntung Guanlin mengikuti insting liciknya dengan melakukan perjalan menuju Joseon lebih dulu dari yang seharusnya dan menyuruh Wong Yukhei pergi ke Joseon lebih awal tuk menjalankan tugasnya melindungi Renjun.
Sehingga kemungkinan, sekarang Wong Yukhei sudah menginjakkan kaki di Joseon. Sementara Guanlin beserta pasukannya akan tiba keesokan harinya.
"berintahkan semua prajurit yang menyusup. Habisi seluruh keluarga menteri fraksi Ibu Suri, lalu kirim kepala mereka semua ke istana Joseon esok hari" titah Guanlin mutlak pada penasehatnya yang dengan cekatan menulis perintang sang Pangeran pada selembar kertas keci yang nanti akan disematkan pada kaki burung pengantar pesan.
"satu lagi-" penasehan yang hendak menerbangkan burung pengatar pesan berhenti, kembali menghadap sang Pangeran. "-buatkan surat pemutusan kerjasama kekaisaran Qin dengan Joseon. Nyatakan permusuhan pada seluruh keturunan Joseon!" usai mengatakan itu Guanlin pergi, hendak mengirim pesan pada ayahnya memberitau beliau situasi Joseon saat ini.
Sekaligus membuat pengakuan dosa karena telah ikut campur didalamnya. Namun Guanlin berjanji, jika semua itu akan ia bayar dengan membuat siapapun yang menduduki tahta Joseon -setelah digulingkannya Jeno- beserta keturunan raja itu akan menderita dibawah tekanan kekasiaran Qin dan generasi penerusnya.
Guanlin bersumpah. Bahwa permusuhan tidak akan berakhir sampai ada generasi pemimpin mereka yang berlutut, memohon ampun atas penghianatan yang telah dilakukan.
.
Déjà vu. Situasi ini pernah dialami Renjun hanya saja beda siklus waktu dan perasaan.
Jika waktu itu Renjun tanpa rasa takut berlari masuk kedalam hutan tanpa perduli mati dimakan binatang buas, maka sekarang sebaliknya. Kalau waktu itu Renjun hanya membawa tubuhnya sendiri serta bertahan sekuat tenaga tanpa perlu memikirkan esok hari, maka kali ini ada si kecil Jisung dalam dekapan yang harus selamat apapun yang terjadi.
Dikawal Won Kunhang dan Wong Yukhei, Renjun terus berlari menghidari kejaran musuh. Air mata mengalir membasahi kala ingatan tentang Qian Kun dan Dong Sicheng yang meregang nyawa diperbatasan hutan karena melindunginya dari hujaman panah pun terus berputar layaknya kaset rusak.
Renjun tak tau apa yang terjadi. Menjelang petang, Dong Sicheng memintanya untuk mengenakan pakaian yang biasa ia kenakan ketika menyelinap keluar istana bersama sang Raja. Bodohnya, ia menurut begitu saja.
Kecurigaan baru muncul saat digiring menuju taman belakang istana yang sebenarnya menyimpan pintu keluar rahasia. Sesudah keluar, Renjun disambut dengan kehadiran Yukhei beserta kuda hitam gagahnya dan tiga kuda lain yang terikat di sebuah pohon tak jauh dari posisi pintu keluar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Magical Gate (Noren)
FanficGerbang sihir akan terbuka setiap tujuh bulan purnama sekali. Hutan menjadi tamengnya, dan hanya orang yang 'membutuhkan' lah yang bisa melaluinya. Serta, akan ada pertukaran didalamnya. Namun yang datang akan pergi, yang pergi akan kembali dan per...