5

127 39 0
                                    

Hallo Reader
.
.
.

Chersss....
Ting..
Bunyi penyatuan gelas

" Cieee yang udah dewasa " goda jihyo

" Apaan sih kak " yeonjun tersenyum

" Udah jangan banyak omong, yang bener kalo manggang dagingnya ntar gosong " omel hyunjin

" Ihh sayangg " jihyo memanyunkan bibirnya

Seketika..

"Huekkkk"
Mereka berpura-pura mual mendengar perkataan jihyo

" Alay " jieun meniup daging yang baru ia ambil

Mereka semua asik berpesta di sebuah kedai dipinggir jalan sepulang kuliah dan bekerja.

Disela tawanya, yeonjun menatap lekat mata jieun yang sedang melamun. Sesekali matanya menyipit karena melihat sesuatu.

Hyeyoon yang cukup peka melihat aneh gelagat adiknya.

" Ada apa dek? " Bisik hyeyoon

" Aku melihat kesedihan di mata kak jieun " jawab yeonjun dengan berbisik

" Sudah jangan diperhatikan, nanti jieun merasa tidak nyaman " hyeyoon memegang pundak adiknya

" Iya kak " yeonjun mengalihkan pandangannya

Jieun yang dari tadi memang tidak bersemangat dari awal memutuskan untuk diam saja.

" Kenapa kamu kembali? " Batin jieun menatap nanar makanan didepannya

" Aku sudah bertekad untuk melupakannmu "

" Ingat jieun, dia sudah menjadi milik lisa "

Dilain tempat..

" Bagaimana kabarmu? " Juyeon menatap foto seorang gadis yang sudah lama ia tinggalkan.

" Sekarang aku sudah menyadari siapa orang yang kucintai "

Ia membuka laci dan mengambil sebuah kertas berwarna biru yang terikat pita.

Senyumnya mengembang mengingat betapa konyolnya isi surat itu.

" Untuk lee juyeon, dari kim jieun " lirihnya membaca tulisan di kertas itu

.
.
.
Happy Reading
My Reader

Our DistanceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang