Hai Reader
.
.
." Kamu kemana eun? " Tanya irene pada dirinya sendiri.
Irene mulai merasa kesepian. Sudah sekitar satu minggu jieun pergi dan tidak dapat dihubungi sama sekali.
Semua orang juga mulai beraktifitas seperti hari-hari biasa. Namun, tak seperti dulu lagi. Sekarang mereka jarang berkumpul bersama.
Ting..tung..
Irene menoleh ke arah pintu. Ia berjalan dengan malas menghampirinya. Namun, matanya berbinar ketika melihat siapa yang datang.
" Ayo masak " ucap younghoon sambil mengangkat bahan masakan di kedua tangannya. Dan hal itu membuat irene tertawa
" Tumben kesini? "
" Karena ini hari libur, dan kamu pasti kesepian dikamar sendirian " ucap younghoon yang sepenuhnya benar
" Mau masak apa? " Irene melihat bahan-bahan yang ada di meja
" Masak spageti sama steak aja " ujar younghoon
" Yaudah, bagi tugas dulu. Aku yang bikin steak dan kamu spagetinya? " Irene memasang wajah bertanya
" Saran diterima " younghoon tertawa
Mereka masak dengan gembira. Irene dan younghoon sangat pantas menjadi seorang suami istri. Mereka jarang bertengkar dan saling mengerti keadaan masing-masing.
Saat sedang menikmati makanan. Younghoon tidak sengaja melihat raut wajah irene yang aneh. Dia seperti menahan sesuatu. Keringat tampak membasahi pelipisnya.
" Kamu kenapa " younghoon menghentikan makannya dan menghampiri irene
" Cuman sakit perut " jawab irene sangat lemah dengan wajah yang mulai pucat.
" Ke rumah sakit yah " ajak younghoon
" Ngga usah hoon " tolak irene
" Tapi kamu kelihatan ngga baik-baik aja " ucapnya sampil menyeka keringat irene dengan tangannya
" Udah nurut aja yah " younghoon menggendong irene
Skip di rumah sakit
Irene sadar saat tengah diperiksa. Ia dapat melihat rekan kerjanya sedang memeriksanya. Orang itu adalah seulgi, salah satu teman baiknya di rumah sakit.
Irene melihat seulgi sedang memeriksa perutnya dengan alat seperti untuk USG. Seulgi menatap tak percaya monitor.
" Ka..kamu lagi? " Tanya seulgi dengan mata melotot
" Tolong jangan beritahu siapapun " mohon irene
" Tapi.. ini " seulgi menatap irene sedih
" Belum saatnya hal ini diungkapkan, aku percaya kamu bakal bantu aku. Jadi aku mohon rahasiain hal ini " irene menggenggam tangan seulgi dengan air mata yang tak dapat ditahan lagi.
" Baiklah jika itu maumu " seulgi
" Terimakasih " irene menunduk
" Kamu harus kuat yah, irene yang aku kenal ga akan menyerah dengan masalah yang dia hadapi, aku tau kamu wanita tangguh dan semoga kamu dapat menghadapi hal ini dengan baik nantinya " seulgi memeluk irene, ia sangat tau apa yang sedang dialami irene, karena mereka adalah sesama wanita
" Makasih seulgi, aku akan selalu ingat bantuanmu " irene membalas pelukan temannya itu
Sementara itu younghoon menunggu dengan cemas. Ia takut terjadi apa apa dengan irene. Tak lama irene dan seulgi menghampiri younghoon
" Gimana dokter keadaan irene? " Tanya younghoon ngga santai
" Irene hanya mengalami maag saja, dan itu tidak terlalu parah " ucap seulgi dengan berat hati berbohong
" Syukurlah jika seperti itu, kami permisi dulu " pamit younghoon
" Udah mendingan sakitnya?" Younghoon mengusap rambut irene dengan sayang
" Sudah " irene tersenyum paksa
" Yaudah ayo pulang " rangkulnya sambil menuntun irene dengan hati-hati
" Andai kamu tau kebenarannya saat ini, mungkin aku ga akan bisa lagi melihat senyum indah di wajahmu " batin irene menatap younghoon lemah
Happy Reading
My Reader
KAMU SEDANG MEMBACA
Our Distance
Mystery / Thriller" Aku tidak membunuh diriku, tapi aku menyelamatkan nyawamu "