10f

115 30 0
                                    

Hallo Reader
.
.
.

Flashback

" Eun, bangun "

" Jieun "

Suara seorang pria perlahan membagunkan jieun. Mata yang tadinya tertutup kini mulai terbuka.

" Younghoon " lirih jieun

" Ada yang sakit? "

" Engga "

" Kenapa bisa kaya gini? " Tatapnya datar namun nadanya menunjukkan jika ia sedang khawatir

Mendengar hal itu jieun segera memalingkan wajahnya dari younghoon. Ia takut jika sahabatnya itu telah serius...

" Ak.. aku tadi cuma pusing aja " ucapnya tak sepenuhnya berbohong

" Iya tau, tapi gara gara apa? " Younghoon semakin menyelidik

" Ya pusing aja sih "

" Bohong! "

" Udah berapa kali sih eun aku bilang ke kamu buat gausah ngejar juyeon?! " ucap younghoon sedikit meninggikan suaranya

" Dia itu udah punya lisa, mereka udah mau tunangan dan kamu udah gabisa milikin dia. Ngerti kamu! " Bentak younghoon

Sakit sekali rasanya ketika sahabatmu tidak mendukung apa yang kamu inginkan dan sangat menentangnya.

" Kamu kenapa jadi nentang perasaanku ke juyeon sih hoon? " Mata jieun berkaca kaca

" Aku itu cinta sama juyeon dan aku mau memper.. " ucapnya terpotong

" Memperjuangkan cintamu yang udah jelas jadi milik lisa?! Gitu eun? " Younghoon emosi

" Sadar eun, kamu itu disini cuma jadi orang ketiga diantara juyeon dan lisa. Kamu harus tau itu " ucap younghoon sendu

Sudah..
Jieun tak dapat membendung air matanya lagi. Harapannya perlahan hilang.

" Aku harus gimana hoon? " Lirihnya dengan derai air mata

Younghoon memeluk sahabatnya itu.

" Kamu harus lupain dia "

Skip di sekolah

Esok harinya, jieun kembali bersekolah. Ia bertekat menemui juyeon untuk yang terakhir kalinya.

Kata-kata younghoon sudah sangat menusuk hatinya, tapi itu yang sudah membuatnya sadar untuk tidak mencintai seorang lee juyeon karena cintanya selama ini hanya cinta sepihak.

Sesampainya di lapangan basket, ia menghampiri juyeon yang duduk di sebuah bangku.

" Maaf untuk semua ucapanku kemarin, dan aku menarik kata-kataku dalam surat itu jika aku mencintaimu " jieun hendak pergi, namun dihentikan oleh ucapan juyeon

" Apa kamu bisa untuk tidak mencintaiku? " Tatap juyeon tepat pada mata jieun

" Aku bisa karena aku menyesal sudah mencintai orang yang tidak menyukaiku! " Jieun segera pergi. Lidahnya terasa kelu setelah mengucapkan kalimat itu.

Juyeon menatap kepergian jieun. Ia masih memikirkan kalimat jieun yang barusaja diucapkannya.

" Terimakasih sudah berhasil mempengaruhinya " gumam juyeon






Happy Reading
My Reader

Our DistanceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang