36

57 13 0
                                    

Hai Reader
.
.
.

Jieun sudah berada di atas rooftop sejak 5 menit yang lalu setelah taeyoung menelfonnya.

Sejujurnya jieun sedikit takut karena apartemennya itu memiliki 100 lantai.
Ditambah lagi hembusan angin yang lumang kencang saat itu.

Tak lama ia mendengar sebuah suara yang mirip dengan pesawat tempur. Jieun segera membalikkan badannya dan benar saja, dua buah pesawat sedang menuju ke arahnya.

Jieun melambaikan tangannya, berharap taeyoung bisa melihat lambaiannya itu.

Saat pesawat mulai dekat, saat itu juga jieun melihat banyak kelopak mawar yang berhamburan diatas langit.

Tak lama, sebuah buket jatuh beberapa langkah dari tempatnya berdiri.

Jieun segera membaca sebuah surat yang terikat oleh tali

Untuk istriku
Lee Jieun

Aku mencintaimu..
Tapi aku tau kau tak mencintaiku.
Jangan paksakan dirimu jika kau tidak mau..
Aku hanya ingin kamu bahagia saja tanpa adanya paksaan.
Cintamu adalah juyeon bukan?
Aku tau jika perasaanmu padanya masih ada dan tidak akan hilang.
Aku senang kamu sedikit terbuka padaku dan juga mulai perhatian padaku.
Aku sangat bahagia..
Meski aku hanya memiliki ragamu, bukan cintamu.

Aku akan memberimu kabar bahagia saat kembali nanti.
Tapi....
Jika aku tidak datang besok..
Kamu bisa membuka sebuah kotak di lemariku.

Maafkan aku..

Lee taeyoung.     

Jieun membaca surat itu dengan ratusan kelopak mawar putih yang berjatuhan di rooftop dan sisanya lagi terbawa angin.






Happy Reading
My Reader

Our DistanceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang