Hai Reader
.
.
.Tok..tok...tok..
Irene menoleh ke arah pintu ruang kerjanya.
" Masuk " serunya
Seorang pria tampan berseragam putih memasuki ruang kerja irene sambil membawa bunga mawar merah yang sangat indah.
" Kau? " Irene sedikit terkejut
" Iya aku " pria itu duduk di hadapan irene
" Kamu ngapain kesini? " Tanya irene yang merasa tak nyaman
" Aku mengganggumu? " Younghoon
" Sedikit " jawab irene acuh
Keadaan jadi semakin canggung di antara dua orang itu
" Apa aku membuat kesalahan padamu? "
" Tidak "
" Lalu kenapa sikapmu seperti itu? "
" Aku hanya lelah " bohong irene
" Baiklah, aku ingin membicarakan sesuatu " younghoon memberikan buket mawar itu pada irene
" Ada apa? " Tanya irene menatap mawar yang ada di tangannya
" Orang tuaku ingin kita segera menikah " ucap younghoon dengan yakin
" Jadi maukah kamu menikah denganku " ia menggenggam tangan irene
Hening...
" Tidak "
" Apa?! " Pekik younghoon terkejut
" Tidak? Ja..jadi kamu menolakku? " Tatap younghoon tak percaya
" Iya, aku menolakmu " irene
" Kenapa? " Younghoon berlutut di depan irene
" Aku tidak bisa menjadi istrimu " lirih irene
" Tapi kenapa? Kamu mencintaiku bukan? Kita saling mencintai, lalu apa masalahnya " younghoon mendesak irene
" Aku mencintai seseorang "
Younghoon merasa hancur. Ia tak menyangka jika wanita di hadapannya itu telah mengakui cintanya pada orang lain.
" Baiklah kalau begitu, aku pergi " younghoon mengusap air matanya kasar
" Semoga kamu bahagia dengan pilihanmu " ucapnya lalu segera pergi
Saat membuka pintu, younghoon bertemu dengan dokter seulgi. Namun younghoon mengacuhkannya dan melanjutkan langkahnya.
" Dia kenapa? " Tanya seulgi heran melihat younghoon
" Aku sudah membuatnya membenciku " ucap irene parau
" Kau? Kau benar-benar melakukannya? " Omel seulgi yang hanya dibalas senyum menyedihkan dari irene.
" Ini laporan medismu " seulgi memberikan benda putih itu pada irene
Tangis yang sejak tadi ditahannya, kini sudah tak dapat dibendung lagi. Ia sudah pasrah dengan takdirnya setelah membaca laporan itu.
Brakkk...
" KAK IRENE!! " Teriak reva dengan tiba-tiba
" Ka..kamu? " Irene Sangat terkejut
" Hey, kenapa tidak sopan sekali? Ini rumah sakit! " Omel seulgi
" Maaf dokter, tapi ini sangat penting untuk kak irene " reva segera masuk
" Jadi ada apa? " Seulgi penasaran
" Satukan kedua tanganmu kak " perintah reva yang kini sudah duduk di hadapan irene
Sekitar 5 menit mereka saling memejamkan mata. Dan wajah irene sudah dibanjiri oleh air mata.
Saat membuka mata, irene segera menghampiri seulgi yang membuat wanita itu bingung.
" Tolong bantu aku sekali lagi " mohon irene dengan tangis yang menyedihkan
" Apa yang bisa kubantu? " Seulgi
" Tolong berikan...................padanya " irene
Happy Reading
My Reader
KAMU SEDANG MEMBACA
Our Distance
Mystery / Thriller" Aku tidak membunuh diriku, tapi aku menyelamatkan nyawamu "