17f

90 25 2
                                    

Hai Reader
.
.
.

Flashback

Masih ingat dengan hari dimana jieun menghampiri juyeon di lapangan untuk menarik surat pengakuan cintanya?

Hari itu adalah hari terburuk bagi jieun. Selain karena hatinya yang termat sakit, penderitaan itu seakan bertambah dengan berjalannya waktu.

Setelah dari lapangan, jieun berniat untuk pulang ke rumah. Namun sebelum pulang ia mengunjungi sebuah kedai ramen terlebih dahulu.

Firasatnya tidak tenang selama perjalanan pulang. Dan akhirnya semua perasaan tidak nyaman yang jieun rasakan terjawab sudah.

Ia di bungkam dan di seret secara paksa oleh seorang pria dan wanita yang menutupi wajahnya. Di sebuah gang kecil yang sangat sepi, jieun di hajar habis habisan oleh dua orang wanita.

Dinginnya air es yang mengguyur tubuhnya seakan membunuh sarafnya. Belum lagi perihnya goresan pisau yang sudah merobek kulitnya hingga membuat darah segarnya mengalir tanpa henti.

Setelah puas melakukan pembulian terhadap jieun, kini giliran seorang pria yang berdiri di hadapannya. Jieun sudah pasrah jika pria itu ingin menghajarnya lagi.

Tapi...

Tanpa disangka, pria itu malah melakukan hal yang tak seharusnya jieun lihat. Ia ketakutan setengah mati. Ingin berteriak meminta tolong namun tak bisa. Tak lama ia merasakan sentuhan di tubuhnya.

" Tolong aku siapapun itu, kumohon " batin jieun berteriak

Saat ia merasakan hembusan pria itu di wajahnya. Tiba-tiba terdengar suara pertengkaran. Jieun segera membuka matanya. Ia melihat seorang pria berseragam tentara sedang menghajar pria itu, sementara dua orang wanita itu sudah lari.

Mata jieun sudah tak kuat lagi untuk bertahan. Ia pingsan sebelum melihat wajah orang yang telah menolongnya

" Siapa dirimu? " Jieun







Happy Reading
My Reader

Our DistanceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang