19

83 25 2
                                    

Hai Reader
.
.
.

Yeonjun dan reva sedang berjalan ke arah ruangan hyunjin. Mereka mampir sebentar untuk memberikan bekal yang telah dibuatkan oleh hyeyoon. Kebetulan arah kantor hyunjin searah dengan arah bandara jadi mereka yang disuruh untuk mengantarkan.

Tapi saat memasuki ruangan hyunjin. Mereka disuguhi pemandangan tak biasa. Hyunjin sedang memeluk jihyo yang sedang menangis. Melihat hal itu Yeonjun segera membuka suara.

" Ekhmm, kak hyunjin ini ada titipan bekal dari kak hye " yeonjun meletakkan kotak makan itu di meja kerja hyunjin

Sedangkan jihyo merasa sedikit risih dari tadi ditatap  oleh reva. Ia merasa aneh dengan gadis itu.

Yeonjun merasakan aura ruangan mulai tidak enak. Ia memutuskan untuk segera mengajak reva pergi.

" Kak hyunjin kak jihyo, kita pamit dulu ya, udah mau masuk jam kerja ini " yeonjun tertawa

" Oh iya, makasih ya bekalnya " hyunjin

" Iya kak permisi " yeonjun menarik reva yang masih menatap jihyo

Saat di dalam lift, yeonjun melihat reva yang tampak sedang melamunkan sesuatu.

" Kamu tadi kenapa liatin kak jihyo terus? " Yeonjun menanyakan hal yang sejak tadi mengganjal pikirannya.

" Apa hubungan kak jihyo sama kak hyunjin? " Tanya reva

" Mereka itu pasangan. Kenapa, kamu suka kak hyunjin? " yeonjun tertawa

" Tidak, aku melihat sesuatu saat menatap kak jihyo " reva

" Melihat apa? " Yeonjun penasaran

" Aku sulit untuk menjelaskannya, bagaimana jika aku melihatkan langsung padamu? " Tawar reva

" Bagaimana caranya? " Yeonjun bingung

" Pejamkan matamu dan satukan tanganmu seperti sedang berjabat tangan " ucap reva lalu memegang tangan yeonjun

1 detik...
2 detik...
3 detik...

Pikiran mereka mulai menyatu. Reva berusaha memperlihatkan apa yang dilihatnya pada yeonjun.

Mereka dapat melihat seorang bayi yang masih berada di dalam kandungan, namun anehnya mereka juga dapat mendengar suara tangis dari seorang wanita. Kemudian mereka melihat jihyo yang sedang menatap bayi di dalam inkubator dan tiba-tiba menjadi gelap.

Yeonjun membuka matanya dan menarik nafas dalam. Ia baru merasakan hal ini selama seumur hidupnya.

" Ka..kamu bisa lihat masa depan? " Yeonjun tergagap

" Aku bisa melihat masa lalu, masa depan, dan aku juga bisa menyalurkan apa yang dilihat indigo sepertimu pada orang lain " jelas reva

" Ta..tapi aku masih belum paham apa arti kilasan masa depan yang kamu lihatin tadi " yeonjun

" Biarkan waktu yang mengungkapkannya " reva

Skip di apartemen

Juyeon sedang berjalan menyusuri lorong apartemen. Ia mendapat panggilan karena ada kapal yang tenggelam di laut barat korea.

Saat di lantai dua ia berpapasan dengan jihyo, tapi tampaknya jihyo tak memperhatikan jalan karena akan membuka tasnya.

Brukk ..

Jihyo menabrak juyeon hingga hampir terjatuh. Tapi dengn sigap juyeon menariknya.

" Maafkan aku " jihyo

" Iya tidak papa " juyeon tersenyum

" Aku permisi dulu " pamit jihyo

Saat membalikkan badannya, juyeon tak sengaja melihat suatu benda yang tergeletak di lantai. Juyeon berpikir itu adalah barang jihyo yang terjatuh.

Akhirnya ia memutuskan untuk mengambil benda itu. Ia merasa tak asing dengan benda itu dan juyeon juga merasa aneh.

" Apa ini? " Ucapnya lalu membalikkan benda itu

Raut wajah juyeon berubah menjadi terkejut. Hal yang ia takutkan akhirnya terjadi.

" Jihyo hamil? " batin juyeon

Tak lama ia segera bangkit dan memanggil jihyo

" Jihyo tunggu " juyeon menghampiri wanita itu

" Kenapa? " Tanya jihyo bingung

" Ini milikmu, tadi terjatuh " juyeon menyodorkan benda tipis dan kecil itu pada jihyo lalu segera pergi


" bagaimana ini..? Juyeon sudah mengetahuinya " batin jihyo frustasi












Happy Reading
My Reader

Our DistanceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang