Truth (?)

1K 107 3
                                    

H
A
P
P
Y
💕
R
E
A
D
I
N
G



[▪]

Saat ini Jennie berada di dalam kamar Iris menatap keluar jendela kamar karena hujan masih tetap bertahan walaupun terhitung sudah 3 jam turun ke bumi.

" Suka banget liatin hujan. " Suara Iris membuyarkan lamunan Jennie

" Suara hujan membuat tenang. " jawab Jennie tanpa mengalihkan pandangannya

" Jen "

" Iya ?"

" Makan yuks kebawah aku udah laper, hehe. "

" Hish kirain kenapa. Ya udah yuks, masak dulu ?"

" Kamu yang masak ya aku malas. "

" Iya. "

Disinilah Jennie berkutat dengan masakannya sejenak melupakan segala permasalahan yang hampir setiap detik membuatnya gila. Entah mengapa jika Iris berada disampingnya membuat semua masalah yang Jennie rasakan menghilang begitu saja. Tapi justru jika dia berada terus disamping Iris hanya akan menambah masalah gadis ini. Itulah yang selalu berputar dikepalanya. Membuatnya bingung menentukan sikap, dia tidak sanggup jika harus kehilangan Iris yang memberinya rasa aman dan nyaman tapi dia juga tidak boleh egois melupakan masalah yang dia timbulkan dengan kehadirannya.

" Masih lama ngga Jen ? Aku dah laper banget. " lagi - lagi suara Iris membuyarkan lamunan Jennie membawanya kembali ke realita.

" Iya ini udah selesai kok. "

" Mantap. Markiman. "

" Huh ?" Jennie menatap Iris heran

" Mari kita makan haha. "

" Kambuh anehnya. Adik kamu mana mereka ngga ikut makan sekalian ?"

" Oiya lupa kalau punya adik. Bentar aku panggil dulu. "

Jennie menggelengkan kepalanya melihat kelakukan sahabatnya. Membawanya kembali kealam bawah sadarnya, seandainya semua tetap seperti ini pasti Jennie akan sangat bahagia. Tetapi semua itu hanya sebuah andai sajakan yang mungkin susah menjadi kenyataan.

" Ngapain loe disini ?" Jennie mendongakan kepalanya mendengar pertanyaan Lily

" Oh kakak tadi kebetulan bareng Iris terus mampir main dulu. "

" Yang masak siapa ? Loe ?"

" Iya. Lily ngga suka masakannya ?"

" Ngga suka karena loe yang masak. "

Jawab Lily dengan dingin membuat Jennie membeku ditempatnya. Bertambah lagi seseorang yang membencinya, itulah pemikiran Jennie. Mungkin inilah jawaban yang Jennie cari daritadi. Dia tidak layak berada di rumah ini atau bahkan dia tidak layak dimanapun.

" Kok kamu ngomong gitu sih Ly. Kak Jennie masak juga kakak yang minta kok. " Iris menatap adiknya yang hanya diam menatap Jennie dengan dingin.

" Lagian kakak kenapa sih masih aja sama dia bukannya baik - baikin kak Nanda. "

" Maksud kamu apa ?"

When I become Us ( Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang