When I become Us ( Complete)

Parents

H
A
P
P
Y
💕
R
E
A
D
I
N
G

[▪]

Hari ini adalah hari perdana Iris menampakkan diri di perusahaan sang kakek yang telah diwariskan kepadanya setelah sepeninggalan Ayahnya. Jadi singkat kata ayah dan ibunya mengelola dua perusahaan berbeda tetapi masih dalam satu lingkup. Ayah mengelola bisnis keluarganya sedangkan ibunya mengelola anak perusahaan Alkey dan disitulah mereka dipertemukan.

Saat ini Iris menghadiri meeting dengan beberapa rekan bisnis perusahaannya. Hanya satu nama yang membuatnya tidak fokus dalam meeting, dia hanya terus memperhatikan salah satu pria paruh baya yang duduk diruangan itu.

" Kamu kenapa kok kayak melamun gitu ?"

" Maaf om tadi sedikit buyar. "

" Jangan lupa nanti malam datang ada pesta pemegang saham sama penyambutan kamu. "

" Pakai pesta segala om. "

" Sebenarnya bukan penyambutan khusus buat kamu tapi lebih ke pemegang saham sama beberapa kolega. Tapi ada yang usul sekalian pengenalan kamu ke publik biar pada tahu muka kamu yang jelek. "

" Jelek - jelek gini juga udah laku om. Daripada om Hadi yang katanya ganteng tapi malah ditinggal nikah hahaha. "

" Eh bocah itu udah jaman dulu. Sekarang om juga udah punya anak dua. "

" Tetap aja jadi catatan buruk om. "

" Punya ponakan kok ya gini banget. Nyidam apa dulu Lauren. "

" Hahaha mommy nyidam pengen ketemu Sandara Park, makanya aku jadi cantik ngga ketulungan om. "

" Amit - amit dah. Moga - moga adik kembarmu ngga kayak kamu ya Ris. "

" Hahaha percaya deh om mereka sama aja parahnya. "

" Ampun mak. "

" Btw om, Iris mau tanya serius ini tentang kerjaan. Pesta nanti malam dihadiri semua yang ada di meeting hari ini ?"

" Seinget om sih iya, kenapa ?"

" Nothing. Ya udah om, Iris mau pulang dulu. Nanti malam Iris bawa full package ke pesta. "

" Ya iyalah mommy kamu kan juga pemegang saham. "

" Hahaha bye om Hadi malang. "

Hadi hanya menggelengkan kepala melihat kelakuan keponakannya yang tak pernah berubah sedikitpun. Diantara mereka tak ada ikatan darah yang ada hanya ikatan persahabatan antara ayah Iris dan dirinya. Menjadikannya sebagai orang kepercayaan mereka menggantikan peran Iris yang masih fokus belajar hingga saatnya dia mampu berdiri sendiri menjadi pengganti sosok sang ayah di perusahaannya.

Iris mengemudikan mobil menuju rumahnya merasakan rindu terhadap dua orang favoritenya saat ini. Terkadang tertawa sendiri berfikir tentang perannya yang seperti seorang kepala keluarga, mencari nafkah untuk anak dan istrinya. Dan Jennie yang berperan sebagai seorang istri yang mengurus segala kebutuhan dan keperluan rumah tangga mereka.