Epilog

2.2K 115 1
                                    

H
A
P
P
Y
💕
R
E
A
D
I
N
G






[▪]



Jennie duduk ditangga depan rumah sambil memperhatikan Arya yang sedang bermain dengan Lily dan Rosé serta Lauren yang menemani mereka di taman depan rumah. Saat ini usia Arya sudah memasuki tahun kedua, dia tumbuh menjadi gadis kecil yang aktif. Sesekali Jennie berteriak memarahi Lily yang tak pernah berubah selalu menjahili keponakannya.

" Dia cantik seperti kalian. "

Jennie tersenyum mendengar ucapan seseorang yang duduk disampingnya yang juga ikut memandang mereka dengan senyuman terukir jelas dibibirnya.

" Adik - adikmu tidak pernah berubah ya masih sama selalu berisik. "

" Sampai kapanpun mereka tidak akan berubah mom. Apalagi Iris begitu memanjakan mereka bertiga. "

" Keluarga ini terasa lengkap jika adik Arya sudah lahir. "

Jennie membelai lembut perutnya yang mulai buncit, setelah satu setengah tahun yang lalu mereka menikah di Barcelona akhirnya mereka memulai proses kehamilan yang saat ini mulai berjalan lima bulan.

" Keluarga ini terasa lengkap karena semua keluarga kami disini mom, terima kasih mom. "

Jennie menyandarkan kepalanya di bahu sang ibu yang memeluknya dari samping. Tidak banyak yang telah berubah dari keluarga mereka, Lily dan Rosé yang baru saja menyelesaikan kuliah mereka kini sedang memilih untuk istirahat sejenak sebelum memilih kemana karir mereka. Lauren dan Ibu Jennie kini hanya tinggal dirumah menemani sang putri dan cucunya. Ayah Jennie masih sama dengan pekerjaannya. Hanya Iris kini yang semakin sibuk mengurus perusahaannya sendiri dan perusahaan Lauren karena sikembar belum mau memegang jabatan apapun saat ini.

Terkadang Jennie merasa kasihan pada Iris yang pulang larut malam dan tampak wajahnya yang lelah tapi selalu Iris mengatakan bahwa ini adalah tanggung jawabnya sebagai kepala keluarga mereka. Bagaimanapun dia adalah kakak tertua dikeluarganya dan dia adalah menantu satu - satunya bagi keluarga Jennie dan dia ingin yang terbaik bagi mereka semua.

" Sayangnya Iris lagi mikir apa serius banget sih. "

Iris duduk disamping Jennie yang menyandarkan kepala di kepala tempat tidur. Jennie mulai menyandarkan kepalanya dengan manja didada Iris setelah Iris memeluknya dari samping.

" Kok ngga dijawab sayang, jangan terlalu stress kasihan dedek bayi. "

" Mikir keluarga kita mikir kamu. "

" Kenapa sayang ?"

" Aku bahagia karena keluarga kita akan bertambah dengan hadirnya sikecil di tengah - tengah kita tapi aku juga ngga tega lihat kamu yang kerja keras. "

" Aku baik - baik saja sayang. Kan udah sering kita bahas ini. Saat ini memang sedikit sibuk karena akan memulai proyek baru dan karena sikembar yang masih ingin menikmati masa bebasnya, biarin dulu aja sayang lagipula mereka juga bantuin kamu jaga Arya kan ?"

Jennie hanya menganggukan kepala menjawab pertanyaan Iris.

" Aku justru lebih tenang kalau mereka dirumah menjaga Arya sama kamu apalagi kamu lagi hamil gini. Aku akan mulai meluangkan waktu buat keluarga kita sayang tapi untuk satu bulan ini aku benar - benar sibuk, maaf ya sayang. "

Jennie mulai memeluk Iris dengan erat, menitikkan airmatanya yang mulai membasahi pipinya membuat Iris terkejut mendengar isakan Jennie. Niat hati ingin melepas pelukan Jennie tapi Jennie justru semakin erat memeluknya.

" Jangan dilepas sayang, aku menangis karena bahagia. "

" Aku tak pernah bermimpi Tuhan akan memberikan seseorang yang begitu sempurna untuk menemani hidupku. Hampir dua tahun aku bersamamu tapi justru setiap hari aku semakin mencintaimu. Daridulu kamu selalu menjadikan kami prioritas utamamu tak pernah sedikitpun kamu mengeluh lelah. Sesibuk apapun dirimu tapi pada akhirnya itu semua kamu lakukan hanya untuk kami. Terima kasih sayang disela kesibukanmu kamu selalu mengingat kami. "

" Jen, melihatmu, Arya, keluarga kita itu sudah menjadi obat rasa lelahku. Tawa kalian senyum kali memberi semangat menjalani hariku. Aku akan berusaha lebih baik lagi untuk kalian, aku tidak mau hanya sibuk mengurus harta jika itu tidak membuat kalian bahagia. Aku sadar akhir - akhir ini jarang berkumpul bersama kalian tapi aku janji akan memperbaikinya sayang. Jadi aku mohon jangan terlalu stress ya ini tidak baik buat anak kita. "

" I love you Iris. "

" I love you even more Jen, you are my perfect wife and partner life. Every day I keep falling for you. "










The End

[▪][▪]

Jangan lupa Vomment dan sampai jumpa dilain cerita 💕
😚

When I become Us ( Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang