Iris

1.9K 144 2
                                    

H
A
P
P
Y
💕
R
E
A
D
I
N
G







[▪]





" Loe kenapa masih deket sama si Jennie sih Ris ?" Nanda melirik kearah Iris yang duduk disebelahnya.

" Emang kenapa Nan ?" Yang dilirik masih tetap menatap layar laptopnya melanjutkan menyusun skripshitnya.

" What the.. loe masih nanya kenapa ?"

" Iya karena aku ngerasa ngga ada yang salah sama Jennie terus kenapa aku harus jauhin dia ?"

" Emang ya ngga pernah ada yang tau gimana pemikiran seorang Iris. Kalau loe mau tau sampai anak - anak fakultas yang lain aja nanya ma gue kenapa loe masih aja nempel ke Jennie. "

" Well I don't think there's something wrong with her so I don't have to ignore or walk away from her, that's all. " Iris menjawab sambil menaikkan kedua bahunya.

" Loe tau Ris sampai ada rumor baru - baru ini, gue yang dengernya risih karena loe sahabat gue dan gue tau loe ngga kayak gitu. "

Iris menghembuskan nafasnya pelan dan menatap ke arah Nanda.

" I don't care really Nan. I don't give a shit about gossip. This is my life and I will life with my own ways. "

" Kamu ngga perlu belain aku Nan. Biarin aja mereka mau berasumsi kayak gimana itu bakal buat kamu capek sendiri kalau ladeni mereka. "

Iris kembali melanjutkan menggerakkan jari - jarinya diatas keyboard laptopnya.

" Tapi loe sahabat gue Ris. Gue ngga mau orang - orang pada benci loe. "

Iris menghentikkan ketikannya dan kembali menatap Nanda yang tertunduk dengan kening diatas bukunya.

" Nan, orang yang bener - bener sayang ma aku bakal tetap disampingku apapun yang terjadi. Sekarang aku mau nanya ma kamu Nan, andai aku mang seperti itu kamu masih mau menjadi sahabatku ?"

Kali ini Nanda langsung mengangkat kepalanya dan menatap Iris. Dia bingung harus menjawab bagaimana di satu sisi Iris adalah sahabatnya sejak SMA tidak mungkin dengan mudahnya memutus ikatan tetapi di sisi lain dia tidak mau jika itu benar - benar terjadi karena dia merasa jijik.

" Ngga usah dijawab sekarang kalau mang kamu bingung tapi cobalah Nan kamu berusaha berfikir dari sisi lain. Satu lagi aku ngga pernah maksa kamu buat nerima Jennie kan ? Aku hargai kamu jadi tolong hargai juga aku Nan. Kalian berdua orang yang penting buat aku, seandainya itu terjadi sama kamu aku juga bakal tetap disisi kamu. Jadi aku mohon jangan minta aku buat menjauh dari Jennie. "

Iris menggenggam sebentar tangan Nanda sebelum akhirnya melanjutkan kegiatannya menyusun tugas akhirnya yang menurut dosen pembimbingnya memerlukan banyak revisi. Sementara Nanda masih diam menatap Iris dengan berbagai macam pemikiran.

Bagaimana jika memang benar apa yang dibicarakan teman - temannya yang lain alasan Iris tetap bersama Jennie. Tetapi dia mengenal Iris bukan orang yang seperti itu tapi kenapa pada saat kenyataan yang jelas - jelas terpampang di depan mata tidak membuat Iris ogah sedikitpun. Bahkan saat seluruh Universitas membicarakan mereka dan membenci Jennie hanya Iris yang tidak merasakan itu.

When I become Us ( Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang