Friends

890 95 1
                                    

H
A
P
P
Y
💕
R
E
A
D
I
N
G













[▪]




Semua mata memandang Jennie yang keluar dari mobil menggendong bayi diikuti Iris yang mengekor dibelakang Jennie memberikan tatapan tajam bagi orang yang berani berbisik hal yang aneh - aneh tentang kekasihnya.

Sesampainya didepan ruang dosen Jennie berbalik menghadap Iris berfikir bagaimana agar anaknya mau berpindah tangan ke gendongan Iris.

" Sayang, mama harus pergi sebentar. Arya digendong mommy dulu ya ? Arya nurutkan sama mama ?"

Jennie berbicara dengan bayi yang digendongnya berharap anaknya mengerti dengan apa yang dikatakannya. Diusap pipi anaknya dengan lembut dan diciumnya pipi dan kening sang anak berharap ketika dipindah tangan tidak akan menjerit histeris seperti dimobil tadi.

" Ris, jangan diajak jalan jauh - jauh ya. Aku ngga mau kalau susah nyari kalian. Susunya udah dibuat dulu tadi ?"

" Iya sayang udah nie. Ngga bakal jauh paling di gazebo taman kampus ya. "

Jennie mengangguk menyerahkan Arya ketangan Iris berharap semua lancar.

" Anak mama pintar ya jangan nangis nanti mama gendong lagi sekarang sama mommy dulu. "

Seolah mengerti dengan apa yang dikatakan mamanya Arya diam tersenyum kearah Jennie saat Iris sudah menggendongnya.

" Anak pintar. Mama tinggal bentar ya. Nanti aku langsung susul ke taman. Aku masuk dulu. "

Semua mahasiswa melihat pemandangan langka dihadapan mereka, bertanya - tanya kapan Jennie hamil tidak pernah dia mengambil cuti kuliah. Lalu anak siapa yang mereka bawa. Tidak mau pusing lebih lama Jennie melangkah masuk keruang dosen bimbingannya.

Iris menggendong Arya menuju gazebo taman tempat biasa dia menghabiskan waktu dengan Jennie dulu ketika masih aktif kuliah. Masih asyik bercanda dengan Arya yang sudah mau dipindahkan ke kereta dorongnya Iris dibuat terkejut oleh suara Nanda yang tiba - tiba berlari dan berteriak.

" Woaa jadi ini Arya ponakan tante Nanda. "

" Bisa ngga sih itu mulut ngga kayak toa. Kalau sampai dia nangis kamu yang aku suruh tanggung jawab. "

" Lah tinggal gendong aja Ris kalau dia nangis susah amat loe jadi orang. "

" Tinggal gendong mah gampang Nan. Masalahnya ini anak cuma mau diem kalau sama Jennie. Ini aja tadi susah banget ngrayunya biar mau sama aku. Makanya sampai kita bawa ke kampus. "

" Serius loe ? Sama nyokap loe juga ngga mau dia ?"

" Biasanya mau tapi ngga tahu kenapa tadi susah banget lepas dari Jennie. Tapi mang dari awal kalau nangis di gendong Jennie juga langsung diem. "

" Ponakan tante manja banget sama mamanya. "

Nanda mulai sibuk mengajak Arya bercerita seolah yang diajak bicara mengerti dengan ocehannya. Iris hanya sesekali memperhatikan Arya dan Nanda memastikan sang anak baik - baik saja. Tertawa melihat kelakuan sahabatnya yang ternyata bisa juga bicara lembut.

When I become Us ( Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang