Anger

941 116 0
                                    

H
A
P
P
Y
💕
R
E
A
D
I
N
G






[▪]








Kring kring

Suara ponsel memecah keheningan penghuni perpustakaan membuat seluruh mata memandangnya dengan bergumam meminta maaf gadis itu meninggalkan tempatnya dan beranjak keluar dari sana.

" Iya dek, kenapa ?"

" Kak Iris dimana ? Kok dari kemarin belum pulang ? Kakak marah ya sama adek ? Adek minta maaf kak jangan marah sama adek. "

" Wow banyak banget Rosé pertanyaannya. "

" Kakak jawab aja kalau ngga Rosé nangis. "

" Hahaha adek kakak yang kemarin galak kayak singa masa cengeng gini. "

" Kakak nyebelin aahh. "

" Haha, kakak masih dikampus dek nunggu kak Jennie belum selesai bimbingan. Kakak ngga marah kok dek. "

" Kok ngga pulang kak ?"

" Kakak belum bisa pulang dek. Kakak masih nemenin kak Jennie dulu di rumah nenek. "

" Kok dirumah nenek sama kak Jennie. Mang kak Jennie ngga dicariin orang tuanya kak ?"

" Cie adek kakak kepo. "

" Tukan kakak nyebelin banget sih. Mamaaaaaa kak Iris nakal. "

" Hahaha cup cup adek sayang. Adek kalau kangen kakak main ke rumah nenek aja tapi awas kasar lagi sama kak Jennie. "

" Beneran kak boleh kesana ? Asyikkk nanti Rosé bilang mama. Bye kak Iris jelek. "

Iris menggelengkan kepalanya membayangkan adiknya pasti berteriak sambil melompat - lompat bahagia. Kembali memasuki ruang perpustakaan tapi kembali ponselnya bergetar, diraihnya terlihat chat dari Jennie mengatakan dia sudah selesai dengan bimbingannya. Dirapikannya buku dan laptop dimasukkan kedalam tasnya beranjak keluar kembali melangkah menuju taman.

" Heran ya Jen kok loe masih betah aja kuliah disini padahal udah ngga ada yang mau ma loe kecuali cewek loe itu si Iris. "

Seorang gadis yang melihat Jennie sedang duduk di taman kampus mendekatinya diikuti oleh beberapa temannya dibelakangnya.

" Gue denger malah udah diusir ma bokapnya dia. Dah jadi gembel juga masih sok kuliah. " lanjut yang lainnya.

" Wow yakin loe ? Udah bukan lagi holkay dong dia. Terus dapat uang darimana loe ? Jual diri ?"

Jennie hanya diam menahan diri untuk tidak meladeni mereka walaupun rasanya harga dirinya sudah hancur.

" Paling juga ngemis atau jual tubuhnya kan dia ngga ngefek kalau ma cowok jadi enak aja no feeling. Kasihan dong Iris cuma dapat barang bekas. "

" Aku rasa biarpun dia barang bekas aku tetap bakal milih dia daripada kalian yang bilang orang berpendidikan tapi tidak bisa menjaga lisan. "

Suara Iris membuat mereka berpaling dari Jennie menatap Iris dengan sinis.

" Hilih daripada loe doyannya sama jeruk ngga jauh beda kelasnya. "

When I become Us ( Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang