Last 💕

1.2K 94 0
                                    

H
A
P
P
Y
💕
R
E
A
D
I
N
G





[▪]





Setelah berjuang dengan sidang dan ujian akhirnya hari yang mereka tunggu datang juga apalagi jika bukan hari wisuda ketiga sahabat. Sudah dari jam5 pagi mereka sudah mulai heboh dengan persiapan, iya Nanda memutuskan menginap dirumah Iris agar bisa dibantu Rosé berdandan. Rumah semakin ramai dengan bertambahnya Reyna dan Lily yang bukannya membantu justru membuat keributan. Ditambah suara tangis Arya karena terus di ganggu oleh Lily dan Reyna.

" Kalian kalau cuma mau bikin Arya nangis terus mending kalian keluar dari rumah sekarang. "

Iris yang mulai geram melihat kelakuan adiknya, bagaimana tidak karena dengan Arya yang terbangun bahkan menangis hanya akan menghambat Jennie yang sedang dirias oleh Lauren.

" Udah jangan marah kamu buatin susu dulu buat Arya sapa tahu masih mau tidur lagi. Buruan nanti kita terlambat. "

Iris hanya mendengus kesal melihat Jennie yang masih bisa sabar menghadapi adiknya. Mau tak mau Iris beranjak ke arah dapur menuruti perintah sang kekasih hati.

" Kamu gendong Arya sambil kasih susunya, dia udah tenang. Jangan sambil emosi anak kecil sensi lho bisa rasain yang orang tuanya rasain. "

Jennie mencium sekilas pipi Iris tidak mau menghancurkan riasan diwajah kekasihnya. Iris hanya tersenyum mengangguk sambil menerima Arya kedalam pelukannya.

Dilihatnya sang anak yang kembali tertidur dengan wajahnya yang damai, pikirannya kembali teringat dengan harapan yang pernah dia buat ketika memberikan nama pada sang buah hati. Semoga oma dan opa Frey secepatnya kembali berkumpul dengan kita, sebuah harapan yang tidak akan pernah berubah hanya keinginan sederhana berkumpul utuh bersama dengan keluarga besar.

Dua hari yang lalu Jennie berusaha menemui orang tuanya berharap mereka bisa menghadiri hari kelulusannya tapi harapan tinggal harapan orang tuanya bahkan tidak berada dirumah maid mengatakan mereka sudah seminggu ini berada di Paris menghadiri undangan bisnis disana.

Mencoba menghubungi melalu telepon hanya berakhir dengan nada sambung yang tak pernah sekalipun diangkat. Akhirnya dengan berat hati hanya mengirimkan sebuah pesan singkat yang entah dibaca atau tidak atau bahkan langsung dihapus tanpa membukanya.



[▪]




Disinilah mereka setelah berjam - jam melalui proses wisuda akhirnya mereka melepas jabatan sebagai mahasiswa. Jennie hanya memperhatikan Nanda dan Iris yang terlihat sedang mengobrol dengan teman - temannya sedangkan dia walaupun sudah tidak lagi terdengar akan gosip tentang dirinya tapi tetaplah sama tidak ada yang kembali menjadi temannya.

Jennie berjalan mengitari gedung mencari keluarga Iris dan pastinya Arya. Pikirnya akan mencoba menghubungi mereka tapi setelah berjalan cukup jauh dari Iris baru tersadar ponselnya berada didompet yang Iris bawa. Merasa cukup lelah berjalan dan belum juga menemukan mereka akhirnya Jennie menyerah dan memilih duduk di bangku yang tersedia di pinggir ruangan.

" Kemana sih mereka perasaan gedung juga ngga gede - gede banget tapi kok ya susah banget nyarinya. " gerutu Jennie yang tetap mengedarkan pandangan keseluruh ruangan.

" Cuma wisuda aja capeknya kayak gini gimana kalau nikahan, ampun deh ngga mau lagi ngrasain. Swear capek banget gerah Acnya hidup ngga sih nie. " Jennie menyandarkan kepala di dinding ruangan sambil mengipas wajah dengan tangannya yang mulai meneteskan peluh.

When I become Us ( Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang