37 - Tidak Suka

3K 268 65
                                    

Rizky kembali ke Kantin dan melihat Aldi, Bara, dan Al yang sudah makan pesanan mereka terlebih dahulu.

Beberapa menit mereka makan di selingi obrolan-obrolan biasa. Setelah itu mereka pun pergi menuju Aula utama yang berada di depan. Untuk menyaksikan acara.

Bara dan Al sedang pergi ke toilet terlebih dahulu, yang katanya akan menyusul. Semoga saja toilet itu tidak hancur karena perdebatan mereka yang nonstop.

"Nih."

Aldi menoleh, menatap Rizky yang tengah menyodorkan sebuah hadiah berbentuk kotak kecil dan secarik surat yang terlihat lucu dan manis.

"Apa ini? Kamu mau nembak aku Ky?" Tanya Aldi bercanda.

"Mulai deh..." Rizky mensengus, mendengar ucapan itu membuat dirinya tak enak hati. "Ini dari Cowok berkacamata tadi. Namanya Navy."

Aldi mengerutkan alisnya, ia menerima hadiah itu. Karena Aldi begitu penasaran tentang apa isi dari surat itu, ia pun mengajak Rizky duduk di sebuah bangku dekat Pepohonan yang tak jauh dari Aula depan.

"Wah, kayaknya ada penggemar nih." Kekeh Rizky.

"Alah, sebelum masuk Kampus ini aja aku udah ngehits kok pas jaman-jaman SMA kemaren. Jadi gak heran kalo dapet ginian mah."

Rizky yang mendengarnya hanya memutar kedua matanya. "Sombong."

Setelah itu ia membuka kotak kecil itu, yang ternyata berisi sebuah cokelat kecil berbentuk hati. Rizky yang melihatnya pun kagum. Tak ada yang menjual coklat berbentuk hati, apalagi dengan ukuran yang kecil seperti itu.

Ah, beruntung sekali Aldi memiliki penggemar.

"Kamu mau?"

Rizky menoleh, menggeleng cepat. "Itu untuk kamu, Di."

"Ya 'kan gak papa, nyoba sikittt aja."

Rizky kembali menggeleng. "Lebih bagus kalo kamu yang makan. Aku cuma ngehargai Navy yang sudah niat ngasih ini buat kamu."

Alis Aldi mengerut. "Navy?"

"Navendra yang di panggil Navy. Nama Cowok tadi."

Aldi mengangguk mengerti, berpikir bahwa nama itu sangat keren.

Ia menyimpan coklat itu ke dalam tas miliknya. Tidak mungkin ia makan sendiri sedangkan Rizky hanya melongo menatap dirinya tengah menikmati coklat tersebut. Lagipula Rizky sudah menolaknya, tidak enak saja rasanya makan di depannya.

Setelah itu Aldi membuka surat tersebut. Kertas yang berwarna biru langit dengan tulisan kecil nan rapih. Entah apa isinya itu, tetapi membuat Aldi tersenyum geli. Jarang sekali ada orang melakukan hal kuno ini---bahkan tidak pernah.

Aldi membukanya, hal yang pertama ia lihat tulisan yang begitu rapih dan kecil-kecil.

Hi, aku Navy dari anak Sastra Bahasa.

Halo, Aldi. Salam kenal dariku. Aku gak tahu harus memulai semua ini dari mana, jadi aku mengawalinya dengan surat kecil yang aku buat.

Butuh waktu yang lama untuk bisa buat surat ini. Mempertimbangkan antara hati dan pikiran, karena aku tau ini pasti kuno dan aneh. Tapi, setidaknya aku pengen buat sebuah perkenalan yang cukup unik di antara kita. Mungkin juga berkesan.

Aku Navy, cuma Mahasiswa biasa. Semoga Aldi mau berteman dengan aku. Kalo Aldi ngerasa takut atau aneh sama aku, Aldi bisa kontak aku lewat WhatsApp yang sudah aku kasih di depan surat. Bilang aja, aku bakal terima kok hihi. Baik itu menyakitkan atau menyenangkan:D

Cukup sampai sini aja, Aldi. Salam kenal, and see u~~

Aldi yang telah usai membaca surat itu tersenyum, tentu itu. Hei, siapa yang tak akan merasa geli saat membaca sebuah surat yang begitu lucu dan menggemaskan.

LUPA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang