24 - Acara Kampus

2.7K 247 33
                                    

Masih ingatkah kalian tentang acara Kampus yang akan di laksanakan bersama seluruh Mahasiswa yang berbeda-beda Program Studi? Ya hari ini Rizky sudah siap untuk berangkat ke Kampus.

Walaupun dalam hatinya sangat malas dengan kegiatan satu ini.

Pukul setengah sembilan semua Mahasiswa harus sudah berada di tempat, dan Rizky juga sudah menyiapkan beberapa perlengkapan untuknya di sana seperti baju ganti, shampoo, sikat gigi, dan lain semacamnya.

Rizky keluar dari kamarnya dan siap untuk berangkat. Semua temannya sudah berada di Kampus---minus Bara yang memang cowok manja satu itu tukang ngaret jika itu soal acara Kampus.

Rizky melihat Ayahnya yang duduk di depan ruang tamu sembari menggunakan sepatu hitam mengkilap kesukaannya. Ayahnya sudah sangat rapi, dan Rizky yakin sang Ayah pasti akan menghadiri acara MAKRAB itu.

Satu alasan yang membuat Rizky harus ikut, jika tidak pasti sang Ayah akan memaksa dan ngerap.

"Ayah mau berangkat sekarang?"

Hadi mendongak menatap Rizky. "Iya, kamu mau pergi sama Ayah atau---"

Tok.. tok...

"Assalamualaikum.."

Ucapan Hadi terhenti saat suara yang memberikan salam. Rizky berjalan dan membuka pintu itu. Melihat jika yang tengah berdiri di hadapannya saat ini Cowok ganteng yang menjadi adik tingkatnya.

Rizky mengerutkan dahi, bingung. "Aldi? Kenapa kesini?" Tanyanya. Mengabaikan ucapan salam Aldi, karena kalian tahu Aldi bukan orang beragama Muslim.

"Aku kesini jemput kamu, kita pergi bareng aja sekalian."

Rizky tidak masalah jika dirinya pergi bersama dengan Aldi. Tetapi, kenapa Cowok satu ini tidak memberikan kabar, takut-takut jika Rizky tidak ada di rumah atau ia sudah pergi terlebih dahulu.

Rizky berencana untuk pergi bersama sang Ayah, karena dengan membawa nama sang Ayah ia pasti terhindar dari pertanyaan-pertanyaan panitia yang tidak jelas. Maksudnya, Rizky ingin datang telat karena ia tahu Ayahnya pasti datang pada waktu yang tidak sesuai.

"Kenapa berdiri? Gak di ajak masuk temen kamu?" Rizky menoleh saat Hadi berada di belakangnya.

"Oh, Pagi Om." Ujar Aldi menyodorkan tangannya tanda bersalaman, yang di balas oleh Hadi. "Saya kesini mau jemput Rizky sekalian berangkat bareng ke kampus."

Hadi menatap datar Aldi dari atas sampai bawah, baru tahu jika Rizky punya teman yang sangat ganteng. "Kamu temen sekelas Rizky?"

"Saya baru Semester awal, Om. Tapi kami satu SD dulu."

Hadi mengangguk. "Ya sudah, kalian hati-hati berangkatnya. Buat kamu jangan bawa motor ngebut, kamu Rizky. Jangan lupa pake helm." Ujar Hadi yang sudah keluar sifat protektifnya.

Rizky dalam hati menggerutu, tetapi mengiyakan ucapan Hadi. Takut jika Ayahnya ngamuk di depan Aldi. 'Kan serem.

Aldi dan Rizky menaiki motor dan berangkat menuju Kampus. Rizky yang berada di belakang Aldi merasa bosan. Tidak ngebut memang tidak apa-apa, masalahnya ini sangat-sangat lambat!

"Aldi, cepetan dikit kenapa sih?" Kesal Rizky dengan menepuk pundaknya.

"Ya aku cuma dengerin kata Ayah kamu aja."

"Ya gak selambat ini juga kali! Ayo cepet."

Aldi mengiyakan saja walaupun tidak melakukan perintah Rizky. Karena, perintah Hadi sudah termasuk seperti tanggung jawabnya. Apalagi, di belakangnya ini ada anaknya yang sedang ia sukai.

LUPA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang